menggambarkan kisah perjalanan hidupku yang singkat didunia yang fana ini
Jumat, 07 Desember 2012
Sabtu, 20 Oktober 2012
begitu banyak hal yang ingin kulakukan tapi apalah dayaku terkendala dengan berbagai hal
kadang aku menyerah dengan keadaan, tapi bukan berarti berarti aku tidak sanggup melakukkan semua itu
kadang aku menyerah dengan keadaan, tapi bukan berarti berarti aku tidak sanggup melakukkan semua itu
kujalani hidupku bagaikan air yang mengalir kemana arah tujuanku melangkah itu tak pernah aku berpikir akan segala kemungkinan yang terjadi
KISAHKU
Malam
yang dingin meyelimutiku
Ku
pasrahkan segala kemungkinan
Berserah
pada yang kuasa
Meminta
petunjuk atas perkara
Ku
goreskan kisah yang tak berujung
Kedalam
rangkaian kata-kata tak bermakna
Menjadi
sebuah tulisan tak punya arti
Hingga
akhirnya aku terlarut dalam kisah itu
Perjalanan
hidup memang penuh misteri
Aku
berusaha untuk memahami semua itu
Tapi
apalah dayaku, aku hanyalah manusia biasa
Yang tak
luput dari dosa dan kesalahan
Ketika
masa itu telah tiba aku mulai takut
Bagaimana
jika hal yang sebelum tak ku inginkan
Terjadi
dan tidak ada cara lain untuk menghindar
Kini
telah hadir membayangi hidupku
Sangat
sulit ku terima namun itu harus
Hanya doa
yang dapat aku panjatkan
Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa
Membukakan
jalan yang semestinya aku lalui
Copyright
ken_arok
Rabu, 10 Oktober 2012
Selasa, 21 Agustus 2012
setitik goresan
Dalam keheningan
malam yang sunyi
Ku coba bercerita
lewat setitik goresan
Menyambungkan huruf
hingga menjadi sebuah kata
Lalu kata-kata itu
kurangkaikan menjadi sebuah kalimat
Ku goreskan kisah
ini
Ku coba memahami
segala hal yang tak mungkin
Ku jadikan sebuah
tantangan dalam hari-hariku
Ku sempurnakan
dalam catatan harianku
Hingga akhirnya aku kembali tertidur
Dalam tidur yang
tak bermimpi
Dirimu
Dirimu
Engkau hadir dalam
hidupku bagaikan angin berhembus
Tak pernah aku
menyadari dari mana arah datangnya
Entah kemana arah berhembus
Kehadiranmu
menorekan luka yang batin
Selama ini aku
hanya anggap sebagai hal yang wajar-wajar saja
Namun lama kelamaan
setelah ku masuki semua agenda itu
Ku hanya pasrah
melihat keadaan yang hadir mencercar raga ini
Hingga akhirnya ku
membencimu karna tak mungkin kumilikimu
tentang perjalanan
Perjalanan hidup sangatlah
mustahil untuk di terkah akan apa yang mungkin hadir membayangi perjalanan
kita, pernah aku berpikir akan segala kendala yang mungkin terjadi namun di
balik semua itu justru jauh dari apa yang pernah aku pikirkan hingga aku menyadari
semua itu tak ada yang bisa kita tentukan akan segala yang akan datang di
kehidupan kita di masa yang akan datang
Pernah aku mengiginkan hidupku ,,
biarlah berjalan bagaikan air yang mengalir dari hilir menuju hulu, tanpa ada
hambatan apapun namun nyatanya semua itu adalah hal yang mustahil semua itu
hanyalah angan-anganku saja,
Mengapa hidup ini sangat kejam
mengapa aku harus hadir dalam kehidupan yang tak pernah aku inginkan, mengapa
kehidupan yang aku dambakan justru menjauh dari hadapanku hingga aku berkata
dalam lubuk hatiku yang paling dalam tak ada gunanya hidup ini hanyalah
menyiksa batinku saja,
Kupandangi berbagai ragam
aktivitas yang di lakukan manusia di muka bumi ini, entah mengapa membuatku
bertanya akan apa yang mereka lakukan menurutku semua itu membosankan dan
menyedikan bayangkan apa yang di lakukan dari hari kemarin dan kini sampai
sekarang itu-itu terus yang di lakukan, hingga aku berpikir kapan semua itu
berakhir dia lakukan akan suatu saat nanti dia lepas dari kerasnya kehidupan
Minggu, 19 Agustus 2012
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan
teori asuhan keperawatan, maka diagnosa asuhan keperawatan yang lazim terjadi
pada klien dengan gangguan sistem pencernaan: Hernia Inguinalis Lateralis,
yaitu:
Pra
operasi
1. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi.
2.
Kecemasan klien berhubungan dengan akan dilakukan
tindakan pembedahan.
Post
operasi
1.
Nyeri berhubungan dengan luka operasi.
2.
Devisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan
mobilitas fisik.
3.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka operasi
atau insisi pembedahan.
4.
Resiko tinggi terhadap kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
di rumah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri.
Sedangkan dignosa yang di temukan di kasus, yaitu:
a.
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kotinuitas jaringan.
b.
Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi.
c.
Personal hygiene kurang berhubungan dengan keterbatasan
gerak.
d.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri.
e.
Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas
operasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas di temukan adanya
kesenjangan yaitu :
Adanya dignosa dalam teori tapi tidak terdapat dalam
kasus yaitu:
1.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
Diagnosa ini tidak muncul dalam kasus karena klien sudah pernah menjalani
operasi sebelumnya dan telah di berikan HE tentang proses penyakit dan
pengobatannya
2.
Kecemasan klien berhubungan dengan akan dilakukan
tindakan pembedahan.
Diagnosa ini tidak muncul dalam kasus karena pada saat
pengkajian pasien sudah berada dalam tahap post operasi hari ke-1.
3. Resiko tinggi terhadap
kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan di
rumah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri.
Diagnosa ini tidak muncul dalam kasus karena tidak ada
data yang mendukung untuk ditegakkannya diagnosa tersebut serta telah
dilaskukan penyuluhann tentang penting kebersiahn diri serta cara pencegan
infeksi dan beberapa nasehat-nasehat sebelum pulang.
Sedangkan diagnosa yang ditemukan dalam kasus tapi tidak
di temukan di teori, yaitu:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi.
Diagnosa ini di tegakkan karena adanya data-data yang
mendukung seperti: Suhu: 38,2°C,
klien mengeluh badannya terasa panas, akral klien teraba panas.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri.
Diagnosa ini muncul karena pada saat dikaji ditemukan
data-data sebagai berikut:
Klien mengatakan semua kebutuhannya dipenuhi di tempat tidur,klien
mengatakan sakitnya bertambah bila beraktifitas, klien nampak lemah, klien
nampak berbaring di tempat tidur, terdapat luka bekas operasi, nampak kebutuhan
ADL dilayani di tempat tidur.
B.
Rencana Keperawatan
Perencanaan
adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan
dengan terpenuhinya kebutuhan pasien.
1.
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kotinuitas jaringan.
Tindakan keperawtan menurut kasus yaitu :
a. Kaji intensitas nyeri
b. Observasi TTV dan keluhan klien
c. Letakkan pada klien pada tempat
tidur dengan tekhnik yang tepat sesuai dengan pembedahan yang dilakukan
d. pakai kompres es/kompres panas
e. Ajarkan teknik distraksi
f. kolaborasi dalam pemberian
analgetik.
Sedangkan
tindakan menurut teori yaitu :
a. Mengkaji karakteristik nyeri.
b. Mengobservasi TTV.
c.
Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
d.
Mengajarkan
teknik distraksi.
e.
Memberikan posisi yang nyaman (posisi terlentang dengan
kaki sebelah kanan ditekuk).
f.
Penatalaksanaan
pemberian obat analgetik
Dari data di atas intervensi yang ada di teori tetapi
tidak ditemukan di dalam kasus yaitu :
a.
Pakai kompres es/kompres panas, Hal ini tidak dilakukan
karena luka masih baru dan merupakan post op hari ke-1
2. Personal hygiene kurang
berhubungan dengan keterbatasan gerak.
Tindakan
keperawatan menurut kasus yaitu :
a.
Mengkaji personal hygiene klien.
b.
Membimbing klien dalam merawat dirinya.
c.
Memandikan klien setiap hari.
d.
Mencuci rambut klien.
e.
Melakukan oral hygiene.
f.
Memberikan HE kepada klien dan keluarga tentang
pentingnya kebersihan diri.
Sedangkan tindakan keperawatan menurut teori yaitu :
a. Tentukan tingkat bantuan yang di
perlukan
b.
Berikan waktu yang cukup bagi pasien untuk melaksanakan
aktivivtas
c. Instruksikan pasien adptasi yang
di perlukan AKS.
d.
Menaruh bel di tempat yang mudah di jangkau.
Dari data diatas intervensi yang ada diteori tidak ditemukan dalam kasus
karena :
a.
Klien tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya karena
masih merasa lemah setelah operasi dan nyeri bertambah bila beraktifitas.
b.
Dalam RS. Haji khususnya di bedah tidak ada sarana berupa
bel sehingga intervesi yang ke-IV didalam teori tidak muncul dalam kasus.
3.
Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas
operasi.
Tindakan keperawatan menurut kasus yaitu :
a.
Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi.
b. Mengganti verband setap hari.
c. Mempertahankan teknik septik dan antiseptik
dalam perawatan luka
d. Menganjurkan dan melibatkan
keluarga dalam menjaga kebersihan.
e. Menganjurkan
kepada klien dalam menjaga kebersihan diri, HE tentang cara pencegahan infeksi,
kolaborasi pemberian antibiotik.
Sedangkan tindakan keperawatan menurut teori yaitu :
1.
Pantau suhu badan setiap 4 jam, keadaan luka ketika
melakukan perawatan luka, hasil laporan JDL terutama jumlah leukosit(terutam
SDP).
2.
Jika suhu meningkat hingga36,85°C selam 48 jam, mulailah
memperhatikan tiap jamdan menambah intake cauiran mulut, jika tidak ada kontra
indikasi. Beri tahu dokter jika suhu di atas 38°C.
3.
Berikan antibiotik yang diresepkan.
4.
Ganti verband sesuai aturan.
5.
Beritahu dokter jika luka tampak memerah dan bernanah.
6.
Berikan antipiretik yang ditentukan jika terdapat demam.
Dari data diatas intervensi yang ditemukan diteori tetapi tidak ditemukan dalam
kasus yaitu :
a.
Pantau suhu badan setiap 4 jam
Hal ini tidak dilakukan karena berhubung dengan waktu yang sangat terbatas
dari penulis
b.
Jika suhu meningkat hingga 36,85°C selama 48 jam lapor
kedokter.
Hal ini telah dilakukan pada diagnosa kedua yaitu hipertermia
berhubungan dengan proses inflamasi
c.
Beritahu dokter jika luka tampak memerah dan bernanah
Hal ini tidak dilakukan karena pada saat dikaji tidak ada
tanda-tanda infeksi pada luka operasi seperti kalor, rubor, dolor, dan tumor.
Langganan:
Postingan (Atom)