Dirimu
Engkau hadir dalam
hidupku bagaikan angin berhembus
Tak pernah aku
menyadari dari mana arah datangnya
Entah kemana arah berhembus
Kehadiranmu
menorekan luka yang batin
Selama ini aku
hanya anggap sebagai hal yang wajar-wajar saja
Namun lama kelamaan
setelah ku masuki semua agenda itu
Ku hanya pasrah
melihat keadaan yang hadir mencercar raga ini
Hingga akhirnya ku
membencimu karna tak mungkin kumilikimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar