A.
HIPERMETROPIA
Mata yang mempunyai titik jauh/punktum
remotum terhingga akan memberi bayangan benda secara tajam pada selaput retina,
dikatakan mata emetropia. Sedangkan mata yang mempunyai titik jauh yang bukan
tak terhingga, mata demikian disebut mata ametropia.
Mata emetropia mempunyai punktum proksimum
sekitar 25 cm disebut mata normal sedangkan mata emetropia yang mempunyai
punktumproksimum lebih dari 25 cm disebut mata presbiopia.
Mata ametropia mempunyai 2 buah bentuk :
a. Miopia (Penglihatan Dekat)
b. Hipermetrop (Penglihatan Jauh)
Mata ametropia yang mempunyai P dan r
terlalu besar dikatakan hipermetropia. Hipermetropia
adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya dapat melihat dari
jarak jauh dengan lebih baik daripada dari jarak dekat. Disebut pula dengan
mata plus, rabun dekat, dan hiperopia. Hipermetropia umumnya muncul karena
bertambahnya usia seseorang, biasanya di atas 40 tahun. Mata plus merupakan
kelainan yang berasal dari luar (bukan bawaan) sehingga pengobatan dengan obat
tetes mata keben dapat menyembuhkannya secara total. Sama halnya dengan mata
minus, mata plus ringan juga dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak.
Sementara itu, untuk plus tinggi diperlukan operasi refraktif.
Kalau diperhatikan bola mata hypermetropia
maka akan terlihat bola mata yg agak gepeng dari normal. Mata yang demikian itu
tanpa akomodasi bayangan tak terhingga akan terletak di belakang retina, tetapi
kadang kala dengan akomodasi akan terlihat benda yang jauh tak terhingga secara
tajam bahkan dapat melihat benda-benda berada dekat di depan mata.
Baik miopia maupun
hipermetropia kelainnya terletak pada poros yang disebut ametropia poros.
Atau ada pula yang menyebutnya hiperopia,
adalah kondisi di mana sinar - sinar sejajar yang masuk ke bolamata, dengan
tanpa pengaruh akomodasi, titik fokusnya jatuh di belakang retina.
Hipermetropia, sering dikaitkan dengan
presbyopia yang umumnya dialami oleh seseorang yang telah berusia sekitar 40
tahun, karena di antara keduanya mempunyai kemiripan gejala/ keluhan, dan
kebanyakan pemakai lensa koreksi hipermetropia juga sekaligus telah mengalami
presbyopia. Namun, sebenarnya hipermetropia juga dapat terjadi pada usia muda,
bahkan anak - anak kebanyakan lahir dalam keadaan hipermetropia (umumnya sembuh
pada usia sekitar 12 tahun). Hanya saja, pada usia muda kemampuan akomodasi
mata masih sangat baik untuk secara otomatis mengkoreksi keadaan hipermetropia
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar