Dengan sekutum mawar di gengamanku
Aku melangkah menuju sebuah pamakaman
Di sana dia istirahat dengan hati damai
Tak ada lagi duka di hatinya semua tlah berlalu
Aku persembahkan mawar ini untukmu
Air mata ini ku persembahkan untukmu
Mengapa secepat itu kau pergi meninggalkanku
Kau tegah meninggalkan aku sendirian
Ku usap air mata ini
Ku coba untuk tegar
Tangisanku di senja itu tersentak
Tiba-tiba aku mendengarkan sebuah suara
Dia menyebut namaku terus menerus
Tapi suara itu entah dari mana asalnya
Semakin lama suara itu semakin jauh
Aku beranjak dari tempatku kulangkahkan kaki ini
Mencari dimana sumber suara berada
Semakin jauh aku melangkah seakan aku di khayalan
Lalu tersadarkan aku dari lamunanku
Suara itu hilang lenyap ditelan malam itu
Gemurun angin bertiup di sertai hujan yang lebat
Aku berlari di sebuat tempat untuk berlindung
copyright keken
3 komentar:
sepertinya ada aroma kegalauan di sini....
hahahahah btul skali,,, pengamlan pribadi tp i2 udah masah lalu
makasih bro udah singgah di blog q yg tdak karuan, makalum br pemulah
Posting Komentar