Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup.
TIDAK BENAR! Hampir semua wanita menghasilkan ASI lebih dari cukup,
bahkan seringkali timbul permasalahan seputar pasokan ASI yang terlalu
berlebihan. Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat, atau bahkan
cenderung mengalami kehilangan berat badan, seringkali bukan disebabkan
karena ibunya tidak cukup menghasilkan ASI, tetapi bayi tersebut tidak
berhasil untuk mengeluarkan dan minum ASI yang dihasilkan oleh ibunya
tersebut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh pelekatan -- yaitu posisi mulut
bayi pada payudara ibu -- yang kurang tepat. Oleh karena itu, sangat penting
bagi seorang ibu baru untuk segera, pada hari pertama kelahiran, dipandu
untuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang yang benar-benar
mengerti mengenai teknik pelekatan yang tepat.
Normal kok kalau payudara/puting terasa sakit pada saat kita sedang
menyusui.
TIDAK BENAR! Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari
pertama menyusui seorang ibu akan merasa sedikit kurang nyaman pada
payudaranya, tapi kondisi ini seharusnya hanya berlangsung selama beberapa
hari saja, dan tidak boleh menjadi sedemikian parahnya sehingga seorang ibu
menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa sakit yang amat sangat pada puting
ketika sedang menyusui menandakan bahwa bayi belum sempurna pelekatannya.
Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari
tidak boleh diabaikan, harus dicari tahu penyebabnya. Membatasi waktu menyusu
pada payudara juga bukan merupakan cara yang tepat untuk mencegah timbulnya
puting lecet. Usahakan agar tindakan mengistirahatkan payudara dan puting
sakit sebagai solusi yang terakhir.
3-4 hari setelah kelahiran bayi, ASI memang belum (cukup) keluar.
TIDAK BENAR! Seringkali memang nampak seperti demikian keadaannya karena
posisi pelekatan bayi belum sempurna sehingga bayi tidak berhasil untuk minum
ASI yang tersedia dalam payudara ibunya. Pada saat belum banyak ASI yang
tersedia (memang normalnya demikianlah keadaannya untuk beberapa hari
pertama), posisi pelekatan bayi harus sempurna sehingga bayi dapat
mengeluarkan dan minum ASI dari payudara ibunya. Kalau tidak, maka sering
terjadi “…tapi dia sudah menyusu selama 2 jam, kenapa yak kok masih lapar…”.
Ketika pelekatan belum sempurna, bayi tidak dapat minum ASI pertama yang
dihasilkan oleh ibunya, yaitu kolostrum. Siapapun yang menyarankan anda untuk
memerah/memompa ASI anda untuk mengetahui berapa banyak kolostrum yang
dihasilkan jelas tidak memiliki pengetahuan laktasi, dan sebaiknya abaikan
saja sarannya. Ketika pasokan ASI ibu menjadi banyak, kadangkala bayi tetap
dapat minum ASI walaupun pelekatannya kurang baik.
Bayi harus menyusu pada
setiap payudara masing-masing selama 20 (10, 15, 7.6) menit.
TIDAK BENAR! Namun
demikian, harus dipastikan bahwa bayi tidak sekedar “ngempeng” pada payudara
tapi benar-benar “minum” dari payudara. Apabila ternyata seorang bayi sudah
berhasil minum ASI selama 15-20 menit dari satu payudara, kemungkinan besar
dia tidak mau lagi minum dari payudara yang lainnya. Kalau dia hanya minum
selama satu menit pada satu payudara, kemudian mengisap sebentar-sebentar
atau bahkan jatuh tertidur, selanjutnya hal yang sama juga terjadi pada
payudara yang lainnya, maka besar kemungkinan bayi akan tetap lapar. Seorang
bayi akan menyusu dengan lebih baik, lebih efektif dan lebih lama apabila
pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar.
Bayi ASI membutuhkan
tambahan cairan air putih ketika cuaca sedang panas.
TIDAK BENAR! ASI mengandung seluruh cairan (air) yang dibutuhkan oleh
bayi.
Bayi ASI perlu tambahan asupan vitamin D.
TIDAK BENAR! Semua orang butuh vitamin D. Produsen susu formula memang
menambahkannya pada produk mereka. Namun, bayi lahir dengan lever yang penuh
dengan vitamin D, serta kebiasaan menjemur bayi setiap pagi juga membantu dia
mendapatkan tambahan vitamin D melalui sinar ultra violet. Vitamin D sifatnya
larut dalam lemak dan dapat disimpan oleh tubuh. Dalam keadaan tertentu,
misalnya ketika ibunya sendiri ternyata menderita kekurangan vitamin D, maka
memberikan tambahan suplemen vitamin D kepada bayi bisa dianggap perlu.
Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum mulai menyusui.
TIDAK BENAR! Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus
sangat memperhatikan faktor-faktor kebersihan, karena susu formula merupakan
tempat yang baik untuk berkembang biak-nya bakteri dan juga rentan terhadap
kontaminasi. Membersihkan/mencuci puting malah akan menghilangkan
minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena puting
kering.
Dengan memompa/memerah ASI, seorang ibu bisa tahu berapa banyak ASI yang
dihasilkan olehnya.
TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI yang berhasil diperah/dipompa tergantung
pada banyak sekali faktor, termasuk tingkat stres seorang ibu. Seorang bayi
yang menyusu dengan benar bisa mengeluarkan ASI dari payudara ibunya jauh
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa
oleh ibunya sendiri. Jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa hanya bisa
menjadi indikator terhadap seberapa banyak ASI yang bisa anda perah/pompa, bukan
sebagai tolak ukur atas jumlah ASI yang bisa anda produksi secara
keseluruhan.
ASI tidak cukup mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhan bayi.
TIDAK BENAR! ASI mengandung zat besi dalam jumlah yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan bayi. Apabila bayi lahir cukup bulan, maka zat besi yang
terdapat didalam ASI bisa memenuhi kebutuhannya sekurangnya untuk 6 bulan
pertama. Susu formula mengandung terlalu banyak zat besi, dan zat besi yang
ditambahkan dalam susu formula tersebut sangat sedikit yang terserap oleh
usus bayi, sehinga sebagian besar kemudian dikeluarkan kembali lewat BAB
bayi.
Lebih gampang memberikan susu dengan botol dibandingkan bila menyusui
secara langsung.
TIDAK BENAR! Namun demikian, seringkali proses menyusui menjadi sulit
karena para ibu tidak mendapatkan bantuan praktis yang diperlukan pada saat
pertama kali mulai menyusui bayinya. Suatu awal yang buruk memang dapat
membuat proses menyusui menjadi sulit. Tetapi, kesulitan tersebut tentunya
dapat diatasi. Kadangkala menyusui pada awalnya memang dirasakan sulit karena
ibu tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan sehingga timbul berbagai
kesulitan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kesulitan
tersebut dapat diatasi dan menyusui menjadi semakin mudah.
Menyusui membuat ibu
tidak bebas beraktivitas.
TIDAK BENAR! Tergantung
bagaimana anda memandangnya. Seorang bayi dapat disusui dimana saja, kapan
saja sehingga sebenarnya lebih membebaskan bagi sang ibu. Tidak perlu
menggotong segala macam peralatan pembuatan susu formula kemana-mana. Tidak
perlu cemas memikirkan dimana dapat menghangatkan susu formula tersebut.
Tidak perlu khawatir kesterilan proses pembuatan susu formula tersebut. Dan
yang terpenting, ASI tetap dapat diperah/dipompa apabila ibu memang harus
meninggalkan bayi dirumah.
Tidak ada cara untuk
mengetahui seberapa banyak ASI yang diminum oleh bayi.
TIDAK BENAR! Memang
tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang dikonsumsi
oleh bayi, tetapi bukan berarti anda tidak bisa tahu apakah bayi anda cukup
mendapatkan ASI. Pastikan bahwa posisi badan bayi pada saat sedang menyusu,
serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat
MINUM ASI dan bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari,
dan selesai sendiri menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara
ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan tidak rewel ketika selesai menyusu, dan
setiap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.
Dewasa ini, susu formula hampir sama kandungannya dengan ASI.
TIDAK BENAR! Pernyataan bahwa susu formula sama kandungannya dengan ASI
juga sudah pernah dipropagandakan produsen susu formula pada tahun 1900-an,
bahkan jauh sebelumnya. Susu formula masa kini cenderung disama-samakan
kandungannya dengan ASI, walau sebenarnya tidak. Setiap kandungan yang tidak
terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat dalam ASI) diputarbalikkan oleh
produsen susu formula dan dianggap sebagai suatu nilai lebih. Intinya adalah,
susu formula sama sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusaha menyamakan
diri dengan ASI walau dibuat berdasarkan pengetahuan yang sempit dan tidak
menyeluruh tentang apa kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak
mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh, sel-sel hidup, enzim-enzim, dan
tidak mengandung hormon. Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih
banyak zat aluminium, mangan, cadmium (sejenis logam berat), lead (sejenis
timah hitam) dan zat besi. Susu formula juga mengandung jauh lebih banyak
protein dibandingkan ASI. Kandungan protein dan lemak yang terdapat dalam
susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI. Kandungan susu
formula tidak berubah dari periode awal menyusui hingga akhir, dari hari
pertama ke hari ketujuh ke hari ketigapuluh, dari satu ibu ke ibu lainnya,
dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI dibuat khusus hanya untuk bayi ANDA. Susu
formula dibuat dan disamaratakan untuk semua bayi. Susu formula hanya mampu
membuat bayi menjadi gendut, tetapi bayi tidak mendapatkan kandungan nutrisi
dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan, yang semuanya terdapat dalam ASI.
Apabila seorang ibu
menderita penyakit infeksi, maka dia harus berhenti menyusui.
TIDAK BENAR! Menyusui
justru malah akan membuat bayi lebih tahan terhadap infeksi, dengan sedikit
sekali pengecualian. Pada saat sang ibu mengalami demam (atau batuk, muntah,
diare, ruam, dsb), sang ibu sudah menularkan infeksi tersebut ke bayinya jauh
sebelum ibu tahu bahwa ibu sedang menderita sakit. Perlindungan terbaik bagi
bayi yang mengalami infeksi adalah ASI. Apabila bayi menjadi ikutan sakit, maka
bayi akan lebih cepat pulih bila bayi tetap mendapatkan ASI. Selain itu,
mungkin saja sebenarnya sang bayi lah yang menderita infeksi dan
menularkannya kepada ibunya, tetapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit
karena bayi terus minum ASI. Juga, infeksi payudara, termasuk di dalamnya
rasa sakit dan pembengkakan pada payudara, bukan merupkan alasan untuk ibu
berhenti menyusui. Bahkan, infeksi payudara akan cepat pulih apabila sang ibu
terus menyusui, terutama menyusui dengan payudara yang sedang sakit.
Apabila bayi menderita
diare atau muntah-muntah, maka ibu harus berhenti menyusui.
TIDAK BENAR! Obat yang
paling mujarab untuk infeksi saluran pencernaan bayi adalah ASI. Hentikan
segala macam jenis asupan lainnya untuk sementara waktu, tetapi lanjutkan pemberian
ASI-nya. ASI satu-satunya cairan yang dibutuhkan oleh bayi ketika dia sedang
diare dan/atau muntah-muntah, kecuali dalam kasus tertentu yang sifatnya luar
biasa. Bayi merasa lebih nyaman ketika sedang menyusu, ibu merasa lebih
tenang ketika sedang menyusui.
Apabila seorang ibu
sedang mengkonsumsi obat-obatan, maka dia harus berhenti menyusui.
TIDAK BENAR! Hanya
sedikit sekali jenis obat-obatan yang tidak aman untuk dikonsumsi selagi ibu
sedang menyusui. Apabil ibu sedang minum obat, maka ASI akan mengandung
sedikit sekali obat-obatan yang sedang diminum ibu tersebut. Walau begitu,
apabila Anda cenderung takut untuk minum obat selama menyusui, ada baiknya
Anda mencari obat alternatif yang lebih alami.
Seorang ibu yang sedang
menyusui harus sangat memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsinya.
TIDAK BENAR! Seorang ibu
yang menyusui memang sebaiknya mengkonsumsi jenis makanan yang mengadung gizi
seimbang, tetapi tidak perlu mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau bahkan
menghindari beberapa jenis makanan. Seorang ibu yang menyusui tidak perlu
minum susu untuk dapat menghasilkan susu. Seorang ibu yang menyusui sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Namun, apabila terdapat riwayat
alergi di keluarga, misalnya alergi seafood dan alergi susu sapi, maka ibu
menyusui perlu lebih hati-hati dalam mengkonsumsi jenis-jenis makanan
tersebut.
Seorang ibu yang sedang
menyusui harus banyak makan untuk dapat memproduksi ASI yang cukup.
TIDAK BENAR! Seorang ibu
mampu memproduksi ASI secara cukup, kecuali apabila seorang ibu masuk ke
kategori sangat kurang gizi untuk periode yang cukup lama. Umumnya, bayi akan
mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Banyak ibu yang khawatir apabila
ia tidak banyak makan maka akan mempengaruhi produksi ASInya. Sebetulnya
tidak perlu kuatir. Banyak / tidaknya makanan yang dikonsumsi ibu tidak
berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Ada ibu yang makan lebih
banyak selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-duanya sah-sah saja
dan tidak mempengaruhi ASI. Seorang ibu boleh saja makan makanan dengan gizi
seimbang sesuai dengan seleranya.
Seorang ibu yang sedang
menyusui harus minum banyak cairan.
TIDAK BENAR! Seorang ibu
seharusnya minum sesuai dengan kebutuhan dan rasa hausnya. Ada beberapa
ibu-ibu menyusui yang selalu merasa haus ketika sedang menyusui, namun ada
juga yang tidak. Jangan terpaku pada ketentuan bahwa harus minum
sekian gelas air per hari.
Seorang ibu perokok sebaiknya memang tidak menyusui.
TIDAK BENAR! Seorang ibu yang tidak bisa berhenti merokok seharusnya
tetap menyusui bayinya. Penelitian telah membuktikan bahwa ASI menurunkan
resiko efek sampingan yang secara negatif ditimbulkan oleh asap rokok,
seperti penyakit paru-paru pada bayi. Memang akan jauh lebih baik apabila ibu
tidak merokok, namun jika ibu tidak bisa berhenti merokok, maka lebih baik
ibu merokok dan menyusui daripada ibu merokok tapi memberikan susu formula
kepada bayi.
Seorang ibu yang sedang menyusui tidak boleh mengkonsumsi minuman yang
mengandung alkohol.
TIDAK BENAR! Konsumsi alkohol dalam jumlah yang wajar boleh saja untuk
seorang ibu menyusui. Sama halnya dengan sebagian besar obat-obatan, sedikit
sekali alkohol yang masuk ke dalam ASI. Seandainya ragu, boleh menunggu
selama 2 jam untuk mulai lagi menyusui setelah selesai mengkonsumsi alkohol.
Seorang ibu yang putingnya sedang berdarah akibat luka tidak boleh
menyusui.
TIDAK BENAR! Walaupun darah dapat membuat bayi lebih banyak gumoh /
muntah, dan darah mungkin akan terlihat di feces-nya, tetapi hal ini bukanlah
alasan untuk seorang ibu berhenti menyusui. Puting yang terluka sama saja
dengan puting yang tidak terluka, yang membedakan adalah rasa sakit yang
dirasakan sang ibu. Sebenarnya relatif mudah untuk mengobati puting yang
sakit dan terluka. Segera cari pertolongan. Ada kalanya ibu merasakan sakit pada
putingnya yang terluka, walau tidak selalu rasa sakit itu disebabkan oleh
lukanya. Hal ini biasa terjadi pada beberapa hari setelah kelahiran. Apabila
hal ini terjadi, jangan berhenti menyusui. Apabila luka belum sembuh juga,
Ibu sebaiknya segera ke dokter untuk mencari tahu penyebab terjadinya luka
pada puting, sementara itu ibu tetap menyusui.
Seorang wanita yang telah melakukan operasi pembesaran payudara tidak
dapat menyusui.
TIDAK BENAR! Banyak ibu yang melakukan operasi pembesaran payudara DAN
tetap menyusui. Tidak ada bukti nyata bahwa menyusui dengan payudara dengan
silikon dapat membahayakan bayi. Operasi pembesaran payudara biasanya
dilakukan lewat areola. Walau begitu, ibu yang pernah menjalankan operasi ini
biasanya memiliki produksi ASI yang cenderung sedikit, sama dengan ibu yang
menjalankan operasi apapun yang melalui areola.
Seorang wanita yang telah melakukan operasi pengecilan payudara tidak
dapat menyusui.
TIDAK BENAR! Pengecilan payudara memang berpengaruh terhadap kapasitas
produksi ASI, tetapi karena banyak ibu yang memproduksi jauh lebih banyak ASI
yang dibutuhkan, banyak ibu yang menjalankan produksi pengecilan payudara
tetap dapat menyusui secara eksklusif. Walau begitu, apabila produksi ASI
tampaknya tidak mencukupi, ibu tetap dapat menyusui dengan alat bantu khusus
(sehingga bayi tidak bingung puting antara puting ibunya dengan dot), yaitu
alat supplementary nursing atau SNS.
Bayi-bayi prematur perlu belajar untuk minum susu dari botol sebelum
mereka mulai menyusu.
TIDAK BENAR! Bayi prematur akan berkurang stresnya apabila mendapatkan
ASI. Seorang bayi sekecil 1200 gram (dan bahkan lebih kecil dari itu) dapat
menyusu segera setelah kondisinya stabil, walau ia mungkin belum dapat
menyusu secara langsung dalam beberapa minggu pertama. Walau begitu, ia akan
terus belajar, dan lewat dekapan ibunya, bayi dan sang ibu akan merasa lebih
nyaman. Sebenarnya, berat badan bayi dan usia kehamilan pada saat melahirkan
tidaklah lebih berpengaruh dibanding kesiapan bayi untuk mengisap, yang
ditunjukkan oleh gerakan mengisap yang dibuatnya. Kesimpulannya, tidak ada
lagi alasan untuk memberikan susu botol pada bayi prematur. Apabila tambahan
ASI memang dibutuhkan, ada cara lain yang dapat dilakukan daripada memberikan
dot dan botol susu pada sang bayi.
Bayi-bayi yang menderita celah bibir tidak dapat menyusu.
TIDAK BENAR! Banyak juga yang dapat menyusu dengan baik. Bayi yang
menderita celah biasanya dapat menyusu dengan baik. Walau demikian, lain
halnya dengan bayi yang menderita kelainan celah langit-langit (palato),
karena kelainan ini membuat bayi tidak mungkin dapat menyusu. Apabila bayi
tidak dapat memulai menyusui dengan benar, maka akan sangat sulit bagi bayi
untuk seterusnya menyusu dengan lancar. Kemampuan bayi-bayi untuk menyusu
tidak selalu bergantung pada tingkat kegawatan celahnya. Menyusui haruslah
dicoba sedini mungkin, sesering mungkin, dengan menggunakan cara-cara menyusu
yang tepat. Apabila bayi langsung diberikan botol, maka kemampuan bayi untuk
menyusu secara langsung dapat berkurang. Apabila bayi belum dapat menyusu secara benar, coba suapi dengan
sendok atau cangkir kecil.
Wanita dengan ukuran
payudara yang kecil menghasilkan lebih sedikit ASI dibandingkan dengan mereka
yang memiliki ukuran payudara lebih besar.
Nonsense!!
Menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap resiko kehamilan.
TIDAK BENAR! Memang resiko kehamilan tetap ada, tetapi hampir semua
metode KB manapun mempunyai resiko kehamilan. Sebenarnya menyusui adalah
metode KB alami yang bekerja cukup baik. Hampir sama baiknya dengan pil KB,
dengan syarat, ibu menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6
bulan, dan ibu belum mendapatkan menstruasi lagi. Setelah lewat 6 bulan,
menyusui juga dapat dijadikan metode KB alami, walau perlindungannya tidak
sebesar pada saat bayi berusia kurang dari 6 bulan. Secara rata-rata,
menyusui hingga 2 tahun dapat membuat jarak kelahiran yang cukup, walau ibu
tidak ber-KB sekalipun.
Wanita yang sedang menyusui tidak bisa mengkonsumsi pil KB.
TIDAK BENAR! Hormon yang terdapat pada pil KB memang akan ada dalam ASI,
tetapi tidaklah membahayakan. Walau begitu, hormon estrogen yang terdapat
dalam pil KB dapat mengurangi produksi ASI. Apabila ibu mengalami hal ini,
coba berhenti mengkonsumsi pil KB, maka produksi ASI ibu akan kembali normal.
Jika memungkinkan, sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi pil KB apabila masih
menyusui, kecuali apabila bayinya sudah mulai makan Makanan Pendamping ASI
(MPASI), yaitu pada saat bayi berusia di atas 6 bulan. Apabila ibu ingin
mengkonsumi pil KB, sebaiknya cari pil KB yang hanya mengandung hormon
progestin (tanpa estrogen).
Bayi-bayi yang mendapatkan ASI memerlukan tambahan jenis susu lainnya
setelah berusia 6 bulan.
TIDAK BENAR! ASI memberikan segalanya yang dibutuhkan bayi, bahkan lebih
dari itu. Bayi berusia 6 bulan ke atas sudah harus mendapatkan MPASI
semata-mata agar mereka dapat mempelajari cara makan dan agar mereka
mendapatkan sumber zat besi yang lain selain dari ASI, karena bayi usia 7-9
bulan tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besinya hanya dari ASI saja.
Kesimpulannya, susu sapi atau susu formula tidaklah diperlukan. Selain itu,
kebanyakan bayi di atas usia 6 bulan yang belum pernah minum susu formula
tidak akan menyukainya karena rasanya.
Wanita dengan kondisi puting datar atau putting masuk/tidak keluar tidak
dapat menyusui bayinya.
TIDAK BENAR! Bayi tidak menyusu pada puting, tetap mereka menyusu pada
payudara. Walaupun tampaknya lebih mudah bagi bayi untuk melekatkan mulutnya
pada payudara ibu apabila kondisi putingnya menonjol, tetapi hal tersebut
bukan merupakan suatu keharusan. Apabila kegiatan menyusui dimulai secara
benar, maka biasanya hal tersebut dapat mencegah timbulnya berbagai
permasalahan seputar menyusui, dan ibu-ibu dengan aneka bentuk puting tetap
dapat menyusui secara baik. Apabila pada awalnya bayi menolak untuk menyusu,
maka dengan bantuan yang tepat, bayi lambat laun akan mau untuk menyusu pada
payudara ibunya. Bentuk dan tampilan payudara seorang ibu juga akan cenderung
untuk berubah dalam minggu-minggu setelah proses persalinan, dan selama ibu
tersebut tetap mempertahankan pasokan ASI-nya, maka biasanya bayi akan
berhasil melakukan pelekatan dengan baik pada minggu ke-8, tetapi apabila ibu
mendapatkan bantuan yang tepat, pelekatan yang baik mungkin terjadi sebelum
minggu ke-8.
Seorang wanita yang sedang hamil harus berhenti menyusui bayinya.
TIDAK BENAR! Apabila memang diinginkan oleh ibu dan anak, kegiatan
menyusui dapat tetap dipertahankan. Beberapa ibu juga tetap menyusui anak
yang lebih tua bahkan setelah proses persalinan bayinya yang baru. Tetapi,
ada sebagian wanita yang mengambilkan keputusan untuk berhenti menyusui
ketika mereka hamil kembali karena putingnya terasa sakit atau lebih
sensitif, atau karena alasan lainnya, namun tidak ada suatu keharusan ataupun
suatu alasan medis untuk melakukan hal tersebut. Bahkan sebaliknya, banyak
sekali manfaat dari diteruskannya pemberian ASI bagi si kakak. Namun, ibu
perlu tahu bahwa pasokan ASI selama masa kehamilan cenderung untuk berkurang,
tetap apabila anak sudah mendapatkan MPASI, maka hal tersebut bukanlah
merupakan suatu masalah. Sebagai akibat dari berkurangnya pasokan ASI
tersebut, beberapa bayi akan berhenti untuk menyusu dengan sendirinya.
Seorang bayi yang sedang menderita diare tidak boleh disusui.
TIDAK BENAR! Pengobatan terbaik bagi bayi yang menderita infeksi saluran
pencernaan (gastroenteritis) adalah dengan tetap menyusui dan
memberikan ASI. Selanjutnya, sangat tidak lazim bagi bayi untuk memerlukan
jenis cairan lain selain daripada ASI. Kadangkala bayi diminta untuk berhenti
minum ASI dan justru diberikan susu formula yang bebas laktosa. Padahal susu formula bebas laktosa
tidak lebih baik daripada ASI. ASI jauh lebih baik daripada susu
formula jenis apapun.
Seorang bayi akan terus menyusu selama 2 jam karena bayi memang senang
sekali mengisap.
TIDAK BENAR! Bayi memang perlu dan suka sekali mengisap, tetapi seberapa
banyak yang mereka butuhkan? Kebanyakan bayi yang menyusu untuk suatu jangka
waktu yang lama disebabkan karena mereka masih lapar, walaupun bayi-bayi
tersebut mengalami penambahan berat badan yang cukup. Mengempeng pada payudara tidak sama dengan minum
(ASI) dari payudara. Dengan memperbaiki pelekatan mulut bayi pada payudara
ibunya memungkin bayi untuk menyusu secara lebih efektif, sehingga mereka
benar-benar memanfaakan waktu menyusu untuk minum ASI dari payudara.
Bayi-bayi berusia kurang dari 5-6 minggu seringkali tertidur pada saat sedang
menyusu karena aliran ASI-nya pelan, bukan semata-mata karena mereka sudah
kenyang.
Bayi perlu belajar untuk
minum dari botol. Oleh karenanya, bayi harus diperkenalkan dengan botol
sebelum dia menolak untuk menggunakannya.
TIDAK BENAR! Walaupun
banyak ibu-ibu yang memutuskan untuk memperkenalkan botol kepada bayi mereka
dengan berbagai alasan, namun tidak ada satupun alasan yang mengatakan bahwa
bayi harus belajar untuk menggunakan botol. Sebaliknya, tidak ada
manfaat yang luar biasa apabila bayi mau minum dari botol. Bayi bisa minum
dari sendok kecil atau cangkir kecil (gelas sloki). Apabila ibu memang
berniat untuk memperkenalkan botol pada bayinya, maka sebaiknya ibu menunggu
sampai dengan bayi sudah berhasil untuk menyusu dengan benar selama
sekurangnya 3 bulan, dan botol diberikan hanya sesekali saja.
Apabila seorang ibu yang
sedang menyusui harus menjalani tindakan operasi, maka dia harus menunggu
sehari setelah selesai operasi untuk mulai menyusui bayinya lagi.
TIDAK BENAR! Selesai
operasi, ibu dapat langsung menyusui bayinya apabila sudah siuman (terbangun
dan sadar) dan sudah merasa siap. Obat-obatan yang digunakan dalam proses
anastesi, maupun obat-obatan penghilang rasa sakit dan antibiotika yang
digunakan setelah selesai operasi tidak mengharuskan seorang ibu untuk
menghentikan kegiatan menyusuinya, kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu
yang sifatnya luar biasa.
Menyusui bayi kembar sangat susah untuk dilakukan.
TIDAK BENAR! Menyusui bayi kembar lebih mudah dibanding dengan memberikan
susu dengan botol, apabila kegiatan menyusui berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengusahakan semaksimal mungkin agar
kegiatan menyusui dilakukan dengan benar sedini mungkin apabila ibu
melahirkan bayi kembar. Bahkan ada beberapa wanita yang berhasil menyusui
bayi kembar 3.
Seorang wanita yang payudaranya tidak membesar sama sekali, atau hanya
sedikit membesar selama kehamilan tidak akan menghasilkan ASI yang cukup.
TIDAK BENAR! Ada
sebagian kecil wanita yang tidak dapat memproduksi ASI dalam jumlah yang
cukup (namun mereka tetap dapat menyusui dengan bantuan alat lactation aid). Beberapa dari wanita-wanita
tersebut mengatakan bahwa payudara mereka tidak membesar selama masa
kehamilan. Namun demikian, sebagian besar dari para wanita yang payudaranya
tampaknya tidak membesar pada saat sedang hamil tetap menghasilkan ASI dalam
jumlah yang cukup.
Seorang ibu yang
payudaranya tidak terasa penuh berarti hanya menghasilkan sedikit ASI.
TIDAK BENAR! Payudara
tidak perlu terasa penuh untuk menghasilkan ASI dalam jumlah yang banyak.
Suatu hal yang wajar apabila payudara seorang wanita tidak lagi terasa
terlalu penuh seiring dengan kemampuan badannya untuk beradaptasi dengan
kebutuhan ASI bayinya. Hal ini mungkin saja terjadi secara tiba-tiba, bahkan
ketika bayi masih berusia 2 minggu atau kurang. Payudara tidak pernah
benar-benar dalam keadaan “kosong” dan senantiasa memproduksi ASI bahkan pada
saat bayi sedang menyusu. Apakah bayi minum ASI dari payudara? Itulah yang
terpenting, bukan seberapa penuh rasanya payudara tersebut.
Menyusui di tempat umum
tidak pantas dilakukan.
TIDAK BENAR! Justru
perbuatan orang-orang yang mengganggu dan membuat seorang ibu merasa malu
untuk menyusui di tempat umum-lah yang patut dianggap sebagai tidak pantas.
Para wanita yang senantisa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati
mereka tidak boleh dipaksa untuk tetap berdiam diri di rumah atau menyusui
bayi mereka di toilet umum hanya karena beberapa orang merasa terganggu
melihat seorang ibu menyusui bayinya. Bagi mereka yang merasa terganggu
melihat kegiatan menyusui, silahkan menutup mata atau mengalihkan pandangan
mereka. Anak-anak tidak akan terganggu secara psikologis apabila mereka
melihat seorang wanita sedang menyusui, sebaliknya, mereka akan mendapatkan
pelajaran mengenai sesuatu yang penting, indah dan menakjubkan.
Menyusui anak sampai
berusia 3 atau 4 tahun tidak normal dan tidak baik untuk anak tersebut, dan
menyebabkan tingkat ketergantungan dan kemanjaan yang lebih tinggi antara ibu
dan anak.
TIDAK BENAR! Menyusui
sampai anak berusia 2-4 tahun merupakan kebiasaan yang berlaku di berbagai
budaya sejak manusia mulai menghuni planet ini. Hanya sejak 100 tahun
belakangan ini saja kegiatan menyusui dipandang sebagai sesuatu yang harus
dibatasi. Anak-anak yang disusui sampai usia 3 tahun tidaklah menjadi
lebih manja. Sebaliknya, mereka cenderung menjadi anak-anak yang lebih
percaya diri dan sebagai akibatnya, mereka cenderung lebih mandiri. Anak-anak
tersebut akan menentukan sendiri kapan mereka akan berhenti menyusu (dengan
dukungan halus dari ibu), sehingga mereka merasa lebih percaya diri dengan
keberhasilannya tersebut.
Apabila bayi berhenti
menyusu selama beberapa hari (atau minggu), maka sebaiknya jangan dimulai
kembali kegiatan menyusui karena ASI telah basi.
TIDAK BENAR! ASI-nya
tetap bagus, sama seperti sebelumnya. ASI di dalam payudara tidak sama
dengan ASI atau susu formula dalam botol.
Setelah selesai berolah
raga, seorang ibu sebaiknya tidak menyusui bayinya.
TIDAK BENAR! Tidak ada
satupun alasan mengapa seorang ibu tidak dapat menyusui bayinya segera setelah
selesai berolah raga. Penelitian yang (katanya) menunjukkan bahwa bayi lebih
rewel pada saat menyusu apabila ibunya baru selesai berolah raga, ternyata
tidak dilakukan dengan benar, dan bertentangan dengan pengalaman berjuta-juta
ibu menyusui di seluruh dunia.
Seorang ibu yang sedang
menyusui rambutnya tidak boleh dikeriting atau dicat.
TIDAK BENAR! Tidak jelas
pernyataan ini asal usulnya dari mana.
Menyusui sering disalahkan untuk segala hal.
BENAR SEKALI! Keluarga, tenaga kesehatan, tetangga, teman-teman dan
bahkan para supir taksi seringkali berkomentar kalau melihat seorang ibu baru
yang terlihat lelah, cemas, sakit, sering menangis, sulit tidur, selalu
mengantuk, kekurangan zat besi, migren, mengalami rambut rontok, kulit
gatal-gatal dan penglihatan sedikit kabur pasti disebabkan karena sedang
menyusui. Menyusui dijadikan alasan mengapa rumah tangga sedang mengalami
masalah, atau anak-anak sedang bermasalah. Dan ketika sesuatu terjadi yang
tidak sesuai dengan “gambaran ideal” kehidupan berkeluarga, maka sang ibu
akan dianjurkan oleh semua orang alangkah baiknya apabila dia berhenti
menyusui.
Diterjemahkan dan diadaptasi
dari handout dr. Jack Newman, MD yang berjudul ”Breastfeeding
Myths”.
Artikel ini boleh diambil dan disebarluaskan tanpa persetujuan terlebih
dahulu dari AIMI, dengan syarat bahwa TIDAK digunakan dalam rangka
pelanggaran Kode Etik WHO mengenai makanan-makanan pengganti ASI.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar