Kamis, 12 April 2012

REGULASI HORMON


REGULASI HORMON

Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengaturan yaitu: Sistem saraf dan sistem hormonal(sistem endokrin). Pada umumnya sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan berbagi fungsi metabolisme tubuh. Mengatur  kecepatan reaksi kimia didalam sel atau transport zat-zat melalui membrane sel atau aspek-aspek metabolism sel lainya seperti pertumbuhan dan sekresi.

SIFAT-SIFAT HORMON
1.       Suatu hormone merupakan zat kimia yang disekresi dalam cairan tubuh oleh suatu sel atau kelompok sel dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis pada sel-sel tubuh lainya.
2.       Hormone terbagi menjadi dua  macam, yaitu:
- Hormon local
- Hormon umum

MEKANISME KERJA HORMON
Berbagai hormone berfungsi mangatur tingkat aktivitas jaringan sasaran. Untuk memberikan fungsi pengaturan ini,mereka dapat mengubah reaksi-reaksi kimia dalam sel,mengubah permeabilitas membrane sel terhadap zat-zat khusus,atau mengaktifkan beberapa mekanisme sel spesifik lain. Berbagai  hormone melakukan efek ini dalam banyak cara. Akan tetapi, dua mekanisme umum yang penting dengan nama banyak hormon berfungsi adalah:
1.       Pengaktifan sistem AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu.
2.       Pengaktifan gen sel yang menyebabkan sel tertentu.

KELENJAR PADA SISTEM HORMON
1.Kelenjar Hipofisi ( Pituitary )
Merupakan kelenjar kecil,garis tengahnya kurang dari 1 cm dan berat sekitar 0,5 sampai 1 gram yang terletak dalam sel latursica pada basis otak dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tangkai pituitaria,atau infundibulum hipotalamia.

Pembagian Hormon Hipofisis:
·         Hipofisis Anterior ( Adehipofisis )
Sekresi hipofisis anterior diatur oleh hormone yang dinamakan “releasing”dan”inhibitory hormones(“factor”)hipotalamus”.yang disekresi dalam hipotalamus sendiri dan kemudia dihantarkan kehipofisis anterior melalui pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh portal hipotalamik-hifpfisial.kelenjar hipofisis anterior terdiri atas beberapa jenis sel. Pada umumnya terdapat satu jenis sel untuk setiap jenis hormone yang dibentuk pada kelenjar inidengan tehnik perawatan khusus,berbagai jenis sel ini dapat dibedakan satu sama lain. Satu-satunya memungkinkan pengecualiannya adalah sel dari jenis yang sama mungkin menyekresi hormone luteinisasi dan hormone perangsang folikel.
·         Hipofisis Posterior ( Neurohipofisis )
Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior.kelenjar hipofisis posterior,juga dinamakan neurohipofisis,terutama terdiri atas sel-sel seperti sel glia yang dinamakan pituisit.akan tetapi,pituisit tidak menyekresi hormone,mereka bekerja sebagai struktur penyokong untukserabut saraf terminal yang jumlahnya banyak danujung-ujung saraf terminaldari traktus saraf berasal dari nuclei supraoptikus dan para ventrikularis hipotalamus.traktus-traktus ini berjalan ke neurohipofisis melalui infundibulum hipotalami.ujung-ujung saraf merupakan tombol-tombol bulosa yang terletak pada permukaan kapiler,tempat mereka menyekresi hormone-hormon hipofisis posterior:
1). hormone antidiuretik (ADH ), juga dinamakan Vasopresin dan,
2). Oksitosin. Kedua hormone ini merupakan polipeptida kecil, masing-masing mengandung Sembilan asam amino. Mereka identik satu sama lain kecuali untuk dua asam amino.

1.       Hormon Hiposisis Anterior
a.       Growth Hormone (GH) Atau Somatotropic Hormone (STH) adalah sejenis hormone protein yang mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh dengan merangsang seluruh jaringan tubuh untuk menambah ukuran sel dan memperbanyak mitosis sehingga sejumlah sel bertambah. GH mempunyai efek metabolic yaitu :
1). Protein sintetis lebih, dengan cara :
-  Transport asam amino melalui membran sel kedalam sel meningkat.
-  Ribosom dalam sel meningkat lebih aktif
-  Pembentukan RNA dalam nucleus lebih
-  Katabolisme protein dan asam amino berkurang
2). Penggunaan karbohidrat berkurang
- GH menyebabkan berkurangnya penggunaan glukosa untuk energy sehingga mempunyai efek diabetogenik
3). Mobilisasi Lemak  Berlebih.
-  Jaringan lemak terjadi pelepasan fatty acid berkurang menimbulkan acetyl Co-a berkurang untuk energy sehingga timbul ketosis.
- Perlu diketahui bahwa GH disekresi dalam jumlah yang sama/ hampir sama waktu masa anak-anak.
- Sekresi GH naik turun dalam beberapa menit sehubungan dengan nutrisi dan stress antara lain : kelaparan, hipoglikemia, exercise, trauma, dan lain-lain.
b.  TSH ( Thyroid Stimulating Hormone : Hormone Perangsang Thyroid ).
Kelenjar Tiroid terletak tepat dibawah laring sebelah kanan dan kiri depan trakea, menyekresi tiroksin, triyodotironin, yang mempunyai efek nyata pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga menyekresi kalsitonin, suatu hormone yang penting untuk metabolisme kalsium
1). Pembentukan Dan Sekresi Hormon Tiroid
Hormone yang paling banyak disekresi oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin. Zat hasil sekresi dinamakan koloid yang dibatasi oleh sel epitel kuloid yang menyekresi ke bagian dalam folikel. Unsure utama koloid adalah glikoprotein besar firoglukobin, yang mengandung hormone tiroid. Sekali sekresi memasuki folikel, kemudian diabsorpsi kembali melalui epitel folikel dan masuk ke darah sebelum dapat berfungsi dalam tubuh.
2). Fungsi Hormon Tiroid
Hormone tiroid mempunyai 2 efek utama dalam tubuh :
-          Meningkatkan kecepatan metabolism secara keseluruhan
-          Pada anak-anak merangsang pertumbuhan

3). Peningkatan Umum Kecepatan Metabolisme
-          Hormone tiroid meningkatkan aktifitas metabolisme hampir semua jaringan tubuh.
-          Efek hormone tiroid menyebabkan peningkatan sintesis protein .
-          Efek hormone tiroid pada sistem enzim sel, dalam 1 minggu / lebih setelah pemberian hormone tiroid paling sedikit 100 dan mungkin lebih banyak lagi enzim intra sel meningkat jumlahnya.
-          Efek hormone tiroid pada mitokondria, bila tiroksin/ triodotironin  diberikan pada binatang, mitokondria pada sebagian besar sel tubuh bertambah ukuran dan jumlahnya.
-          Efek hormone tiroid dalam meningkatkan transport aktif ion melalui membrane sel, salah satu enzim yang meningkat sebagai respon terhadap hormone tiroid adalah Na-K ATP Ase
4). Efek Hormon Tiroid Atas Pertumbuhan
-          Hormone tiroid mempunyai efek umum dan khusus atas pertumbuhan pada manusia
-          Efek hormone tiroid atas pertumbuhan terutama dimanifestasikan dalam anak-anak yang sedang tubuh
-          Pada orang dengan hipotiroidisme kecepatan pertumbuhan sangat teretardasi.
-          Pada orang dengan hipertiroidisme sering terjadi pertumbuhan rangka yang berlebihan yang memyebabkan anak menjadi lebih tinggi daripada yang lain
-          Tetapi epifise menutup pada usia yang dini sehingga kemudian tinggi orang dewasa bisa menjadi lebih pendek
5). Kelainan Kelenjar Tiroid
a). Kegagalan Sekresi Tiroid
Pada anak-anak dapat saja terjadi kegagalan sekresi tiroid, karena tidak terdapatnya enzim dalam sel-sel tiroid yang diperlukan. Hal ini mengakibatkan Kretinisme. Anak tampak dwafisme dan mengalami retardasi mental, dengan kulit tebal, rambut jarang, suara serak dan lidah menonjol keluar.
Pada orang dewasa tiroid dapat mengalami kerusakan secara perlahan oleh penyakit autoimun. Hal ini terjadi pada miksedemia dengan perlambatan semua fungsi tubuh, ketumbuhan mental, suhu tubuh subnormal, kulit kasar tebal dan suara serak.
b). Kelebihan Sekresi Tiroid
Hipertiroidisme terjadi karena sintesis abnormal suatu senyawa dalam tubuh yang menyerupai TSH. Kondisi ini menyebabkan suatu peningkatan aktivitas metabolic dengan peningkatan nafsu makan dan pembentukan panas. Gejala-gejalanya termasuk ansietas dan mudah terangsang, tremor halus pada tangan, inteloransi pada hangat, penurunan berat badan, diare, berkeringat dan ekspresi melotot.
c). ACTH ( Adrenocorticotropik Hormone ), Adrenocorticotropin, Corticotropin.
1.    Pengaturan
-        Pengaturan sekresi kortisol hampir seluruhnya diatur oleh hormon adrenokortikotropin (ACTH) yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
-          Hormon ini juga dinamakan kortikotropin dan adrenokortikotropin, yang juga meningkatkan pembentukan androgen adrenal oleh korteks adrenal.
-          ACTH dalam jumlah sedikit dibutuhkan untuk sekresi aldosteron, memberikan peranan permisif yang memungkinkan faktor lain yang lebih penting untuk menimbulkan pengaturannya yang lebih kuat.

2.    Efek Stress Fisiologis Pada Sekresi ACTH
-          Hampir setiap jenis stress fisik atau mental dapat mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH dan akibatnya dalam beberapa menit, sering meningkatkan sekresi kortisol selama 20 kali.
-          Misalnya diakui bahwa rangsang nyeri atau isyarat saraf jenis lain yang disebabkan oleh stress mula-mula diantarkan ke berbagai area hipotalamus dan selanjutnya isyarat ini dipancarkan kembali ke amenesia mediana, tempat CRH dieksresikan kedalam sistem porta hipofisis.
3.    Efek Penghambatan Kortisol Pada Hipotalamus Dan Pada Hipofisis Anterior
                             Kortisol mempunyai efek umpan balik negative langsung pada :
·            Hipotalamus untuk menurunkan pembentukan CRH
·            Kelenjar hipofisis anterior, yang mengurangi pembentukan ACTH.
Umpan balik ini membantu mengatur konsentrasi kortisol plasma, yaitu bila konsentrasi terlalu besar, umpan balik ini secara automatis mengurangi konsentrasi ini kembali ke tingkat pengaturan normal.
d). Hormone Perangsang Folikel ( FSH : Follicle Stimulating Hormon ) Dan Luteinizing Hormone ( LH ).
Hormon ini juga disebut gonadotropin karena hormone ini mengatur fungsi gonad.
1)         Efek fisiologis FSH
-          Pada perempuan FSH menstimulasi pertumbuhan folikel pertumbuhan folikel ovarium dan membantu menstimulasi produksi estrogen ovarium
-          Pada laki-laki, merangsang pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa dalam tubulus semifinalis testis.
2)         Efek fisiologis LH
-          Pada perempuan, LH bekerja sama dengan FSH, menstimulasi produksi estrogen. LH bertanggung jawab untuk ovulasi dan sekresi progesterone dari folikel yang rupture.
-          Pada laki-laki, LH menstimulasi sel-sel interstitial tubulus seminiferus testis untuk memproduksi androgen ( testoteron ).
e). Prolaktin
Disekresi selama masa kehamilan dan saat menyusui setelah melahirkan efek fisiologis
-  Prolaktin memicu dan mempertahankan sekresi air susu dari kelenjar mammae yang sebelumnya juga telah dipersiapkan untuk laktasi melalui kerja hormone lain.

2.       Hormon Hiposisis Posterior ADH Dan Oksitosin
Kedua hormon ini disintesis oleh sel-sel syaraf dalam hipotalamus, dibawah disepanjang aksonya dan disimpan dalam neurohipofisi untuk dilepas keujung akson. Masing-masing hormon disekresi oleh sekelompok neuron yang terpisah.
a.       ADH ( Antidiuretik Hormone )
Efek fisiologis
-       ADH menghemat air dan mengatur tekanan osmotic cairan tubuh 95% dari total osmotic pressure  pada ECF ditentukan oleh konsentrasi ion Na.  Jadi ADH mengatur konsentrasi ion Na pada ECF.
-       ADH pada  konsentrasi sedang dan tinggi punya pressure effeck ( meningkatkan tekanan darah dengan merangsang kontriksi pembuluh darah perifer ) karena itu ADH sering disebut sebagai vasopressin. Misalnya pendarahan hebat > 25% ADH meningkat 25 – 50%
 
Faktor yang mempengaruhi sekresi ADH
-       ADH meningkat pada trauma, rasa sakit, cemas dan obat-obatan misalnya : morpin, nikotin, tranquilizer
-       ADH menurun pada pemberian alcohol.

Sekresi Abnormal ADH
-       Hiposekresi mengakibatkan diabetes insipidus, yang ditandai dengan rasa haus yang berlebihan, juga produksi urine yang berlebihan. Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian ADH dalam jumlah kecil.
-       Hipersekresi, menyebabkan ritensi air, difusi cairan tubuh, dan peningkatan volume darah.

b.      Oxitocin
Efek fisiologis
Pada perempuan efek oksitoxin tidak dikenal fungsinya oleh laki-laki, walaupun dilepas saat stimulasi seksual.
-       Oksitoxin menstimulasi kontraksi sel-sel otot polos uterus selama senggama, dan saat persalinan serta kelahiran pada ibu hamil
-       Oksitoxin menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mammae pada ibu menyusui dengan menstimulasi sel-sel mio epiteliel disekitar alveoli kelenjar mammae

Kendali sekresi
-       Penghisapan payudara, desahan nafas atau suara bayi atau stimulating putting atau aerola pada ibu yang menyusui mengakibatkan stimulus syaraf pada hipotalamus, sekresi oksitoxin dan keluarnya air susu.
-       Pelepasan oksitoxin dan air susu dihambat oleh stress emosional.



2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus yang sempit. Organ terletak diatas permukaan anterior kartilago tiroid trakea, tepat dibawah laring.

Pembentukan Dan Pelepasan
Kelenjar tiroid mensekresi dua jenis hormon, yaitu :
-       Tiroksin atau tetraiodotironin (T4),90% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid
-       Triiodotironin (T3), sekresi dalam jumlah kecil
Efek Fisiologis Hormone Tiroid
-       Hormon ini meningkatkan laju metabolic hampir semua sel tubuh dengan menstimulasi konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energy, terutama dalam bentuk panas.
-       Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan gigi, jaringan ikat serta jaringan syaraf.
Abnormalitas Sekresi
-    Hipertiroidisme, mengakibatkan penurunan aktivitas metabolik, konstipasi, letargi, reaksi mental lambat dan peningkatkan simpanan lemak pada anak kecil menyebabkan retardasi mental ( kretenisme)
-     Hipertiroidisme, mengakibatkan aktivitas metabolic meningkat, berat badan menurun, gelisah tremor, diare, frekuensi jantung meningkat. Hipertiroidisme berlebihan dapat mengakibatkan goiter eksoftalmik dengan gejala berupa pembekakan jaringan dibawah kantong mata, sehingga bola mata menonjol.

3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran sebesar biji apel, terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan oleh kelenjar tiroid oleh kapsul jaringan ikat. Selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa peningkatan aktivitas kelenjar paratiroid menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium yang cepat dari tulang dengan akibat hiperkalsemia pada cairan ekstrasel; sebaliknya, hipofungsi kelenjar paratiroid menyebabkan hiperkalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormone paratiroid juga penting pada metabolosme fosfat serta metabolisme kalsium.

1.    Anatomi Fisiologi Kelenjar Paratiroid
Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada manusia ; kelenjar ini terletak tepat dibelakang tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub bawah setiap kelenjar tiroid. Setiap kelenjar paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm dan mempunyai gambaran makroskopik lemak coklat tua ; oleh karena itu kelenjar paratiroid sukar ditentukan tempatnya.
Kelenjar paratiroid manusia dewasa mengandung sel-sel utama dan oksifil, tetapi sel oksifil tidak terdapat pada banyak binatang dan manusia muda. Sel utama mensekresi sebagian besar hormon paratiroid. Fungsi sel oksifil tidak diketahui, mungkin mereka merupakan sel utama yang sudah tua yang tetap mengekskresi sedikit hormone.

2.   Efek Fisiologis
Paratiroid mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar fosfat darah.
-       Ion kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, koagulasi darah, kontraksi otot, permeabilitas membrane sel dan kemampuan eksitabilitas neuromaskular yang normal.
-       Ion fosfat sangat penting untuk metabolism seluler, sistem buffer asam basa tubuh, juga sebagai komponen nukleotida dan membrane sel.

3.    Abnormalitas Sekresi
-       Hipersekresi
Penyebab hiperparatiroidisme biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid. Pada hiperparatiroidisme terjadi aktivitas osteoklastik yang hebat pada tulang dan hal ini meningkatkan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstrasel sedangkan biasanya ( tetapi tidak selalu ) terjadi sedikit penurunan konsentrasi ion fosfat karena peningkatan ekskresi fosfat oleh ginjal.
-       Hiposekresi
Bila kelenjar paratiroid tidak mensekresi hormon paratiroid dalam jumlah cukup, osteoklast tulang hampir tidak aktif sama sekali. Sebagai akibatnya reabsorpsi tulang demikian tertekan sehingga kadar kalsium dalam cairan tubuh berkurang.
-       Rickets terutama pada anak-anak sebagai akibat defesiensi kalsium atau fosfat dalam cairan ekstrasel. Biasanya rickets disebabkan oleh vitamin D bukan kekurangan kalsium atau fosfor dalam diet. Bila anak mendapatkan sinar matahari yang cukup, sinar ultraviolet membentuk vitamin D3 ( kolekalsiferol ) yang mencegah rickets dengan meningkatkan reabsorpsi kalsium dan fosfat dari usus.

4. Kelenjar Kalsitonin
 Kira-kira 20 tahun yang lalu, ditemukan suatu hormon baru yang mempunyai efek pada kalsium darah yang berlawanan dengan hormon paratiroid yang ditemukan pada beberapa binatang rendah, dan mula-mula diduga disekresi kelenjar paratiroid. Hormon ini diberi nama Kalsitonin karena ia menurunkan konsentrasi ion kalsium darah. Segera setelah ditemukan, diketahui pada manusia ia disekresi tidak oleh kelenjar paratiroid tetapi oleh sel parafolikular atau sel “ C “ dalam interstisium kelenjar tiroid. Untuk alasan itu ia juga dinamai tirokalsitonin.
Kalsitonin mengurangi konsentrasi kalsium plasma dalam 3 cara :
1.       Efek segera untuk mengurangi aktifitas osteoklast.
2.       Efek kedua, yang dapat dilihat sekitar satu jam, adalah peningkatan aktifitas osteoblastik.
3.       Efek ketiga dan terlama kalsitonin adalah mencegah pembentukan osteoklast baru dari sel osteoprogenitor.

5. Kelenjar Adrenal
Adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang terutama pada jaringan adipose. Organ ini berada dikutub atas ginjal.
Hormon yang dihasilkan adalah
1.       Hormon Medular, yang disekresi oleh sel-sel kromatin medulla adrenal untuk merespon stimulus preganglion simpatis. Hormon ini antara lain adalah katekolamin, epineprin dan norepineprin.
Secara keseluruhan fungsi hormon inin adalah untuk mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik yang merespon stress, kegembiraan, cedera, latihan, penurunan kadar gula darah.
2.       Hormon Kortikal Adrenal, kelenjar adrenal terletak pada kutub superior kedua ginjal, masing-masing terdiri atas dua bagian, medulla adrenal dan korteks adrenal. Medulla adrenal secara fungsional berhubungan dengan susunan saraf simpatis, dan ia mensekresi hormon epinefrin dan norepineprin akibat rangsangan simpatis. Selanjutnya hormon – hormon ini menyebabkan efek yang hampir sama pada semua bagian tubuh.
Abnormalitas hormon
1.       Hipoadrenalisme – Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan oleh kegagalan korteks adrenal menghasilkan hormon-hormon korteks adrenal dan hal ini selanjutnya paling sering disebabkan oleh atrofi primer korteks adrenal, mungkin akibat automunitas terhadap korteka tetapi sering juga oleh kerusakan tuberklosis pada kelenjar adrenal atau invasi korteks adrenal oleh kanker.
2.       Hiperadrenalisme – Penyakit Cushing
Hipersekresi korteks adrenal menyebabkan kompleks efek hormonal yang dinamakan penyakit Cushing. Ini akibat tumor salah satu korteks adrenal yang mensekresi kortisol atau hyperplasia umum korteks adrenal. Hyperplasia selanjutnya disebabkan oleh peningkatan sekresi ACTH oleh hipofisis anterior. Sedangkan besar kelainan sindroma Cushing dihubungkan dengan jumlah kortisol yang abnormal, tetapi sekresi androgen juga bermakna.

6. Pankreas Endokrin
Sel endokrin dapat ditemukan dalam pulau Langerhans, yaitu kumpulan sel kecil yang tersebar diseluruh sel organ.
 Ada 4 jenis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau-pulau tersebut, yaitu :
1.       Sel Alfa, mensekresi glukagon yang meningkatkan kadar gula darah.
2.       Sel Beta, mensekresi insulin yang menurunkan kadar gula darah.
3.       Sel Delta mensekresi somatostatin atau hormone penghalang hormon pertumbuhan yang menghambat sekresi glukagon dan insulin.
4.       Sel F, mensekresi polipotida pancreas, sejenis hormon pencernaan untuk fungsi nyang tidak jelas, yang dilepaskan setelah makan.

1.       Insulin
Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 untuk insulin manusia. Insulin terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfide. Sebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar dalam membrane sel

Pengaturan Sekresi Insulin
Sekresi terutama diatur oleh konsentrasi glukosa darah. Akan tetapi asam amino darah dan faktor-faktor lain juga memegang peranan penting.

Perangsang Sekresi Insulin Oleh Glukosa Darah
Kadar glukosa darah normal waktu puasa adalah 80 sampai 90 mg/100 ml kecepatan insulin minimum. Waktu konsentrasi glukosa darah meningkat  diatas 100 mg/100 ml darah, kecepatan sekresi insulin meningkat  cepat, mencapai puncaknya yaitu 10 sampai 20 kali tingkat basal konsentrasi glukosaa darah antara 300 dan 400 mg/100 ml. jadi peningkatan sekresi insulin akibat rangsangan glukosa adalah dramatis dalam kecepatan dan sangat tingginya kadar sekresi yang dicapai selanjutnya penghentian sekresi insulin hampir sama cepat, terjadi dalam beberapa menit setelah pengurangan konsentrasi glukosa darah kembali ke tingkat puasa.
2.       Glukagon
-          Glukagon dalah suatu hormon yang disekresi oleh sel-sel alfa pulau Langerhans, mempunyai beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin.
-          Fungsinya yang terpenting adalah meningkatkan konsentrasi gula darah. Berat molekul glukagon 3485 dan terdiri dari rantai 29 asam amino.
-          Pada penyuntikan glukagon murni kepada binatang terjadi efek hiperglikemia yang nyata. Satu mikrogram glucagon per kilogram meningkatkan konsentrasi gula darah kira-kira 20 mg/100 ml darah dalam sekitar 20 menit.
-          Kerana alas an ini, glucagon sering dinamakan faktor hiperglikemia.
-          Dua efek utama glucagon pada metabolisme glukosa adalah
a)      Pemecahan glikogen ( glikogenolisis ) dan
b)      Peningkatan glukoneogenesis.
-          Efek glucagon paling dramatis adalah kemampuannya menyebabkan glikogenolosis dalam hati, yang selanjutnya meningkatkan konsentrasi glukosa darah dalam beberapa menit. Glucagon dapat melakukan hal ini dengan “ cas-cade “ peristiwa yang kompleks.




Pengaturan Sekresi Glukagon
1.       Efek Konsentrasi Glukosa Darah
Perubahan konsentrasi glukosa darah mempunyai efek yang jelas berlawanan pada sekresi glucagon dibandingkan pada sekresi insulin. Yaitu, penurunan glukosa darah, meningkatkan sekresi glucagon. Bila glukosa darah turun sampai serendah 70 mg/100 ml darah, pancreas mensekresi glucagon dalam jumlah yang sangat banyak, yang cepat memobilisasi glukosa dalam hati. Jadi glucagon membantu melindungi terhadap hipoglikemia.
2.       Efek Asam Amino
Asam amino meningkatkan sekresi glucagon, suatu efek yang tepat berlawanan dengan glukosa. Peranan fisiologis efek ini diduga mencegah hipoglikemia yang akan timbul bila makan protein murni, karena asam amino dari protein meningkatkan sekresi insulin karena itu menurunkan glukosa darah. Peningkatan sekresi glucagon secara teoritis dapat meniadakan efek ini.

Ringkasan Pengaturan Glukosa Darah
Pada orang normal, konsentrasi glukosa darah diatur sangat sempit, biasanya berkisar antara 80 sampai 90 mg/ 100 ml darah pada orang yang sedang puasa setiap pagi sebelum makan pagi.
Konsentrasi ini meningkat menjadi 120 sampai 140 mg/100 ml selama satu jam pertama atau lebih setelah makan, tetapi sistem umpan balik yang mengatur glukosa darah mengembalikan konsentrasi glukosa dengan cepat sekali ke tingkat pengaturan, biasanya dua jam setelah absorpsi karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya pada kelaparan, fungsi glukoneogenesis hati menyediakan glukosa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kadar glukosa darah puasa.
1)      Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yang sangat penting yaitu bila glukosa darah meningkat ke konsentrasi sangat tinggi setelah makan dan kecepatan sekresi insulin juga meningkat, sebanyak dua pertiga glukosa yang diabsorbir dari usus hampir segera disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen. Kemudian selama jam berikutnya bila konsentrasi glukosa darah dan kecepatan sekresi insulin turun, hati melepaskan glukosa kembali ke  dalam darah
2)      Jelas bahwa fungsi insulin dan glucagon sebagai sistem umpan balik terpisah dan penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang normal. Bila konsentrasi meningkat sampai kadar yang sangat tinggi, maka insulin disekresikan, sebaliknya insulin menyebabkan konsentrasi glukosa darah menurun ke arah normal. Sebaliknya penurunan glukosa darah merangsang sekresi glucagon; yang berfungsi dalam arah sebaliknya yang meningkatkan glukosa kea rah normal. Pada kebanyakan keadaan normal mungkin mekanisme umpan balik jauh lebih penting daripada mekanisme glucagon.
3)      Juga pada hipoglikemia, efek langsung glukosa darah yang rendah atau hipotalamus merangsang susunan saraf simpatis. Sebaliknya epinefrin yang disekresi oleh kelenjar adrenal, masih menyebabkan pelepasan glukosa lebih lanjut dari hati. Ini juga membantu melindungi terhadap hipoglikemia berat.
4)      Dan akhirnya, dalam masa beberapa jam atau hari, hormone pertumbuhan atau kortisol disekresi dalam respon terhadap hipoglikemia yang berkepanjangan dan mereka menurunkan kecepatan penggunaan glukosa oleh bagian terbesar sel-sel tubuh. Ini juga membantu mengembalikan konsentrasi glukosa ke arah normal.


7. Kelenjar Pineal
      Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan syaraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ke tiga otak. Kelenjar ini terdiri dari pinealosit dan sel neuroglia penopang.
        Hormon yang disekresi Melatonin yang memiliki beberapa efek yaitu :
-          Pada binatang percobaan mempengaruhi fungsi endokrin kelenjar tiroid, kortek adrenal dan gonad serta mempengaruhi perilaku perkawinan mereka.
-          Pada manusia sepertinya memiliki efek inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan menghambat produksi melanin oleh melanosit dikulit.

8. Kelenjar Timus
      Faktor yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptide, yang secara kolektif di sebut timosin. Fungsi dari timosin adalah :
1.       Mengendalikan perkembangan sistem imun dependen timus dengan menstimulasi diferensiasi dan proliferasi sel limfosit T.
2.       Mungkin berpertan dalam penyakit immune defisiensi congenital, seperti agamaglubolinemia, yaitu ketidakmampuan total untuk memproduksi antibody.































PUBERTAS PREDOKS PADA WANITA DAN LAKI-LAKI


1.     Definisi
Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umum 9 – 14 tahun pada anak perempuan dan usia 10 – 17 tahun pada anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak ( kurang dari umur 9 tahun ) dengan ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhaan yang tidak normal.

Pubertas merupakan suatu proses alamiah dan pasti dialami oleh semua manusia dimana terjadi perubahan fisik dari tubuh anak-anak menjadi bertubuh layaknya orang dewasa dan telah memiliki kemampuan bereproduksi. Keadaan ini diinisiasi oleh sistem hormon dari otak yang menuju ke gonad ( ovarium dan testis ) dan meresponnya dengan menghasilkan berbagai hormone yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan, fungsi atau transformasi dari otak, tulang, otot, kulit, payudara, menstruasi, dan organ- organ reproduksi lainnya, seperti organ genetalia ( penis dan vagina ) dan organ seksual sekunder lainnya ( rambut pubis ). Proses ini juga menandai peningkatan kematangan psikologis manusia secara sosial yang disebut telah menjadi seseorang remaja.

2.     Epidemiologi
Dari berbagai sumber seluruhnya menyatakan bahwa insiden Pubertas Prekoks dominan terjadi pada anak-anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan karena Pubertas Prekoks membawa sifat genetik yang autosomal dominan dan lebih sering akibat paparan hormone esterogen dini pada usia bayi. Untuk anak perempuan sering diakibatkan etilogi yang idiopatik dan sebaliknya pada anak laki-laki secara signifikan terbanyak diakibatkan adanya penyakit pada otak.

3.     Etiologi ( Penyebab )
Hingga saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum diketahui secara pasti. Beberapa hal internal yang dapat menyebabkan terjadinya Pubertas Predoks adalah gangguan organ endokrin, genetika keluarga ( autosomal dominan ), abnormalitas genetalia ( gangguan organ kelamin ), penyakit pada otak, dan tumor yang menghasilkan hormone reproduksi. Namun disamping itu, terdapat faktor psikologis ( emosi ) dan stressor lingkungan eksternal yang cukup memegang peranan.

Pada dasarnya konsep paparan hormon yang paling sering digunakan untuk menjelaskan penyebab kejadian Pubertas Predoks pada anak-anak. Sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa seseorang anak perempuan yang gemuk atau memiliki Body Mass Index ( BMI ) bernilai obesitas seringkali menunjukkan cirri-ciri fisik terjadinya pubertas dini. Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol- A ( BPA ) yang merupakan bahan baku pembuatan barang- barang dari plastik dan sering digunakan oleh bayi maupun anak kecil ( dot atau botol plastik ) dapat menstimulus peningkatan kadar hormon estrogen yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya Pubertas Prekoks.

4.     Faktor Resiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian Pubertas Prekoks meliputi.
§  Jenis kelamin perempuan.
§  Umumnya pada ras Afrika- Amerika.
§  Seseorang yang mengalami Obesitas ( kegemukan )
§  Terpapar hormone seksual ( kosmetik ataupun makanan ).
§  Sedang mengidap suatu penyakit genetic ataupun gangguan metabolic. Pubertas Prekoks banyak ditemui pada pasien dengan sindrom McCune- Albright atau Hiperplasia Adrenal Kongenital, yaitu suatu kondisi perkembangan abnormal dari produksi hormon androgen pada laki-laki. Pada kasus yang jarang, Pubertas Prekoks memiliki hubungan dengan kejadian Hipotiroidism.

5.     Patofisiologi ( Alur Kejadian Kasus )
Secara sederhana gambaran perjalanan kasus Pubertas Prekoks diawali produksi berlebihan GnRH yang menyebabkan kelenjar pituitary meningkatkan produksi luteinizing hormon ( LH ) dan Follicle Stimulating Hormone ( FSH ). Peningkatan jumlah LH menstimulasi produksi hormon seks steroid oleh sel Leydig pada testis atau sel granula pada ovarium. Peningkatan kadar androgen atau esterogen menyebabkan fisik berubah dan mengalami perkembangan dini meliputi pembesaran penis dan tumbuhnya rambut pubis pada anak laki-laki dan pembesaran payudara pada anak perempuan, serta mendorong pertumbuhan badan. Peningkatan kadar FSH  mengakibatkan pengaktifan kelenjar gonad dan akhirnya membantu pematangan folikel pada ovarium dan spermatogenesis pada testis.

6.     Klasifikasi ( Penggolongan )
Perkembangan dini rambut pubis ( bulu kemaluan ), payudara atau alat-alat kelamin bisa terjadi proses pematangan yang alamiah atau beberapa kondisi dari patologis. Pubertas Prekoks bisa dibagi menjadi 2 tipe utama, yaitu :
v Secara alamiah pubertas dini dapat terjadi dalam berbagai aspek fisik, kondisi ini disebut Idiopathic Central Precocious Puberty atau GnRH- Dependent ( Pubertas Prekoks Sentral ). Hal ini bisa terjadi parsial ataupun transien. Pubertas sentral bisa muncul secara dini bila terjadi gangguan pada sistem penghambatan hormon yang diproduksi otak, ataupun adanya hamartoma hipotalamus yang memproduksi sedikit Gonadotropin- Releasing Hormone ( GnRH ).
v Perkembangan organ seksual sekunder dipengaruhi oleh hormone steroid yang berasal dari keadaan abnormal lainnya ( tumor Gonad atau adrenal, hiperpalasi adrenal congenital dan lainnya ). Keadaan ini tidak dipengaruhi Gonadotropin-Releasing Hormone ( GnRH-Independent ) disebut Peripheral Precocious Puberty atau Precocious Pseudopuberty ( Pubertas Prekoks Perifer ).

7.     Gejala Klinis
Pada anak perempuan, maka tanda-tanda klinis yang bisa memberikan petunjuk pasti apabila dialami pada usia kurang dari 9 tahun, antara lain :
§  Payudara membesar
§  Pertumbuhan uterus dan tuba uteri
§  Penebalan epitelium vagine
§  Perkembangan khontur khas wanita dengan pelebaran pelvis dan karakteristik deposit lemak pada paha dan abdomen bagian bawah
§  Tumbuhnya rambut pubis dan rambut tipis pada lengan bawah
§  Bertambah tinggi dengan cepat
§  Mulainya menstruasi
§  Tumbuhnya jerawat
§  Munculnya bau badan


Sedangkan pada laki-laki, tanda-tanda terjadinya Pubertas Prekoks akan muncul saat umur kurang dari 10 tahun meliputi :
§  Pembesaran testis dan penis
§  Tumbuhnya rambut pubis, lengan bawah dan wajah
§  Peningkatan tinggi dengan cepat
§  Suara memberat
§  Tumbuhnya jerawat
§  Munculnya bau badan

Banyak anak yang menujukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai Pubertas Prekoks Parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul keluhan diantara umur 6 bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya pembesaran payudara yang kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan tanpa perubahan fisik.

8.     Diagnosis
Saat kita menemukan seorang pasien dengan kecurigaan mengalami Pubertas Prekoks, maka kita harus melengkapi anamnesa dan riwayat pasien beserta keluarganya, melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dan memastikan diagnosis dengan melakukan test laboratorium terutama fraksi hormonal maupun radiologis yang dispesifikasi pada foto tulang.

Untuk pemeriksaan penunjang laboratorium, maka dilakukan tes kadar hormon LH dan FSH basal, uji GnRH terstimulasi, estrogen dan progesterone serum, β-HCG, 17-OH progesterone, estradiol dan beberapa pemeriksaan hormonal lainnya atas indikasi. Diperlukan pula pemeriksaan radiologis diagnostic, maka yang difokuskan adalah pencitraan umur tulang dan survey tulang ( McCune-Albright ), sedangkan untuk etiologi dilakukan CT-scan/MRI kepala dan USG pelvis/adrenal.
















Tidak ada komentar: