Rabu, 15 Februari 2012

Cintaku Kandas Di Jembatan Putih

inilah kisahku sebenarnya kisah ini sudah lama terjadi namun baru sekarang aku bisa membagikan pada kalian, yang mau membaca kisah ini, penasaran dengan kisahku baiklah langsung aja kalian baca,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tujuh belas Mei tahun dua ribu sebelas adalah hari pertama aku mengenal dia di sebuah universitas pertemuan kami sangat aneh tanpa sengaja kami ketemu dengan tujuan yang sama ternyata dari dulu dia selalu memperhatikanku begitupun sebaliknya,

waktu berlalu begitu cepat tanpa kami sadari udah tiga bulan kami menjalin cinta, meskipun kami jarang ketemu, tapi komunikasi tetap lancar, itupun kami hanya ketemu di kampus, kadang aku mengajaknya  ngemil di kantin belakang kampus. begitulah hari-hari yang kami lalui berdua baik suka maupun duka 

Hingga suatu hari terjadi kejanggalan dalam hatiku, berbagai macam cara aku lakukan untuk mencari tahu apa yang sedang aku alami, setiap kali aku mengingat dia perasaan itu selalu hadir merasukiku hingga aku tak bisa melakukan apa-apa,
apa yang terjadi dengan diri,? malam terlarut jam telah menunjukan tepat jam dua belas malam tapi entah mengapa aku belum bisa memejamkan mata ini pikiranku selalu tertuju pada dirinya,
tanpa sadar akhirnya aku tertidur, pagi itu aku dikagetkan dengan sinar mentari yang amat terik udara semakin panas pertanda bahwa ini sudah siang hari, 
aku berusaha untuk bangkit dari tempat tidurku ku gosok mataku berkali-kali serasa tak percaya kalau hari ini aku telat bangun, aah sialan mungkin gara-gara semalam aku lambat tidur kataku dalam hati.

dengan buruh aku mengambil handuk lalu menuju ke kamar mandi setelah aku selesai mandi aku masuk kembali ke kamar untuk bersiap-siap ke kampus dengan harapan untuk bertemu dengan dia.
setelah aku tiba di kampus aku mencari dia kemana-mana tapi tak kutemukan dia 
lalu akhirnya aku menuju ke belakang menuju kantin ku pesan segelas kopi dan sebungkus rokok untuk mengobati rasa kesalku terhadap dia.
sambil menikmati secangkir kopi tiba-tiba hpku bergetar dengan cepat kurai hpku dari kantong tasku,
lalu ku buka ternyata sms dari dia" alangkah kagetnya aku saat aku membaca isi pesannya itu bukannya dia bicara baik terhadap aku tapi malah kata-kata kasar yang aku dapatkan, sejenak aku terdiam dan bingung ada apa dengan semua ini apa ini yang aku pikirkan semalam 

entah dari mana aku harus memulai semua ini tapi yang pasti aku tak bisa berbuat apa-apa lagi semua sudah terlambat, semua telah terjadi aku tlah melupakan akan hari terindah dia ternyata kemarin dia berulang tahun tapi mengapa aku melupakan itu sekarang ini aku tak bisa berbuat apa-apa lagi,

lalu aku membalas pesannya aku minta maaf yang sedalam-dalamnya, sengaja aku mengutarakan beberapa asalan agar dia bisa percaya, mengapa sampai aku bisa melupakan hari ulang tahunnya, dia memang sengaja tidak memberitahuku karna dia ingin mendapatkan yang spesial dari aku,,,
jujur memang aku lupa entah apa yang ada dalam pikiranku dari kemarin, di belakang kantin aku terundu lesu mengenang semua yang telah terjadi hanyalah penyesalan yang ada di hatiku.
senin empat belas agustus dua ribu sebelas adalah akhir perjalanan kisah cintaku dengan dia, tepat jam empat sore dia mengirim sebuah pesan yang berisi " temui aku di tempat pertama kali kita bertemu(Jembatan Putih)" lalu aku kembali bersiap-siap menuju tempat itu tepat jam lima sore aku sampai ternyata dia dari tadi menungguku ku hampiri dia aku hanya diam aku tak berani ngomong di tengah keheningan


tiba-tiba aku di kagetkan dengan suaranya yang agak keras sedikit ternyata dia udah dari tadi menyimpan amaranya begitu dia maki-maki aku sampai dia puas namun aku tetap dia aku tidak mau memperpanjang masalah ini, kembali dia bertanya ma aku kenapa kamu diam jawabku aku diam karna aku salah terserah kamu lakukan saja apa yang kamu mau sekarang ini aku tak bisa berbuat apa-apa lagi semua sudah terlambat, gak ada lagi yang perlu di sesalkan ,,,, 
ok kalau emang gitu mulai sekarang aku udah putuskan kita jalan masing-masing kamu tak pernah peduli ma aku bayangkan saya hari ulang tahunku kamu bisa lupai,,,,
baiklah jika itu keputusanmu aku terima yang penting sekarang ini kamu maafin atas kesalahanku, jangan pernah benci aku kita masih bisakan komunikasi seperti biasa walaupun di antara kita udah tidak ada hubungan apa-apa lagi,,, isak tangis aku dengar, begitu pun dia minta maaf katanya maafin aku udah terlanjur mengambil keputusan ini tapi aku benar-benar kecewa ma kamu,
iya sudahlah ndak usaha di bahas lagi lupakan saja 
aku hanya berharap suatu hari nanti kamu bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari aku,,,
sekarang kita pulang ini sudah malam udah jam delapan aku antar kamu ya denganberat hati dia menuruti perintahku akhirnya aku antar dia kerumahnya, lalu aku pulang ke tempatku dimana aku tinggal. itulah kisah 





create by keken evan patandean




UNTUKMU SAHABATKU


Hari-hari berlalu yang terlah kita lalui bersama
Berjuta kenangan yang telah kita lalui bersama
Baik susah maupun senang kita lalui bersama
Semua tetap kita lalui bersama

Ku tahu aku tak bisa membalas semua kebaikanmu
Saat aku mulai tak  punya harapan  kau hadir bagaikan malekat
Memberikan aku sejuta harapan hingga aku kembali bangkit
Hari ini aku berdiri di tempat dimana kita pertama kali bertemu
Mengenang kembali masa yang telah kita lalui

Airmata mulai menetes di wajah ini saat aku mengenang akan dirimu
Rasa yang bercampur dalam hati antara senang dan sedih
Mengapa secepat itu kamu pergi meninggalkan aku
Tak tahu kah kamu bahwa kehadiranmu sangat aku butuhkan

Lalu aku berteriak kamu dimana sekarang apakah  kamu mendengarkan teriakanku
Tapi akhirnya aku sadar kalau apa yang aku lakukan ini adalah hal yang sangat bodoh
Aku menundukan kepala ini dengan penuh rasa menyesal
Aku belum pernah memberikan apa yang pantas kamu dapatkan dari aku

Kini saatnya aku mulai bangkit melanjudkan pendidikanku ke jenjenang universitas
Aku pengen sekali kau melihat aku sekarang
Ternyata apa yang pernah kamu bilangi kini aku telah dapatkan
Pada hal dulu aku selalu menganggap hal tak mungkin aku capai
Sahabatku

Terima kasih atas dukungan aku akan selalu mengenangmu

Copyright keken evan patandean

senja di sore itu

Di kalah mentari menyembunyikan wajah di upuk barat
Sunyi sepi mengelimut raga ini saat dirimu telah tiada di sisiku
Angin kencang menerpa raga ini membuat raga ini semakin tak berdaya
Ku coba bertahan di atas puing kehancuran berharap kisah itu akan hadir lagi

Kendati hasrat tak jua ku temukan namun tak bisa 
Membuatku beranjak dari tempat aku berpijak
Ku pasrahkan keadaanku meskipun badai datang menerpaku
Tanpa hadirmu di sisiku tiada arti hidupku ini

Malam sudah larut namun aku masih bertahan 
Aku tak perduli dengan keadaanku sekarang 
Yang aku pikirkan hanyalah dirinya
Aku akan tetap berdiri walau aku tahu itu tak mungkin

Raga ini mulai tak kuat lagi lalu akhirnya aku jatuh 
Aku tersungkur di tanah dan tak berdaya lagi
Hanya doa yang aku panjatkan semoga suatu waktu nanti
Aku bisa bertemu dengan dirinya

copy right keken evan patandean