Kamis, 12 April 2012


 

Print

Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup.

TIDAK BENAR! Hampir semua wanita menghasilkan ASI lebih dari cukup, bahkan seringkali timbul permasalahan seputar pasokan ASI yang terlalu berlebihan. Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat, atau bahkan cenderung mengalami kehilangan berat badan, seringkali bukan disebabkan karena ibunya tidak cukup menghasilkan ASI, tetapi bayi tersebut tidak berhasil untuk mengeluarkan dan minum ASI yang dihasilkan oleh ibunya tersebut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh pelekatan -- yaitu posisi mulut bayi pada payudara ibu -- yang kurang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ibu baru untuk segera, pada hari pertama kelahiran, dipandu untuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang yang benar-benar mengerti mengenai teknik pelekatan yang tepat.

Normal kok kalau payudara/puting terasa sakit pada saat kita sedang menyusui.

TIDAK BENAR! Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari pertama menyusui seorang ibu akan merasa sedikit kurang nyaman pada payudaranya, tapi kondisi ini seharusnya hanya berlangsung selama beberapa hari saja, dan tidak boleh menjadi sedemikian parahnya sehingga seorang ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa sakit yang amat sangat pada puting ketika sedang menyusui menandakan bahwa bayi belum sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh diabaikan, harus dicari tahu penyebabnya. Membatasi waktu menyusu pada payudara juga bukan merupakan cara yang tepat untuk mencegah timbulnya puting lecet. Usahakan agar tindakan mengistirahatkan payudara dan puting sakit sebagai solusi yang terakhir.

3-4 hari setelah kelahiran bayi, ASI memang belum (cukup) keluar.

TIDAK BENAR! Seringkali memang nampak seperti demikian keadaannya karena posisi pelekatan bayi belum sempurna sehingga bayi tidak berhasil untuk minum ASI yang tersedia dalam payudara ibunya. Pada saat belum banyak ASI yang tersedia (memang normalnya demikianlah keadaannya untuk beberapa hari pertama), posisi pelekatan bayi harus sempurna sehingga bayi dapat mengeluarkan dan minum ASI dari payudara ibunya. Kalau tidak, maka sering terjadi “…tapi dia sudah menyusu selama 2 jam, kenapa yak kok masih lapar…”. Ketika pelekatan belum sempurna, bayi tidak dapat minum ASI pertama yang dihasilkan oleh ibunya, yaitu kolostrum. Siapapun yang menyarankan anda untuk memerah/memompa ASI anda untuk mengetahui berapa banyak kolostrum yang dihasilkan jelas tidak memiliki pengetahuan laktasi, dan sebaiknya abaikan saja sarannya. Ketika pasokan ASI ibu menjadi banyak, kadangkala bayi tetap dapat minum ASI walaupun pelekatannya kurang baik.

Bayi harus menyusu pada setiap payudara masing-masing selama 20 (10, 15, 7.6) menit.

TIDAK BENAR! Namun demikian, harus dipastikan bahwa bayi tidak sekedar “ngempeng” pada payudara tapi benar-benar “minum” dari payudara. Apabila ternyata seorang bayi sudah berhasil minum ASI selama 15-20 menit dari satu payudara, kemungkinan besar dia tidak mau lagi minum dari payudara yang lainnya. Kalau dia hanya minum selama satu menit pada satu payudara, kemudian mengisap sebentar-sebentar atau bahkan jatuh tertidur, selanjutnya hal yang sama juga terjadi pada payudara yang lainnya, maka besar kemungkinan bayi akan tetap lapar. Seorang bayi akan menyusu dengan lebih baik, lebih efektif dan lebih lama apabila pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar.

Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih ketika cuaca sedang panas.

TIDAK BENAR! ASI mengandung seluruh cairan (air) yang dibutuhkan oleh bayi.

Bayi ASI perlu tambahan asupan vitamin D.

TIDAK BENAR! Semua orang butuh vitamin D. Produsen susu formula memang menambahkannya pada produk mereka. Namun, bayi lahir dengan lever yang penuh dengan vitamin D, serta kebiasaan menjemur bayi setiap pagi juga membantu dia mendapatkan tambahan vitamin D melalui sinar ultra violet. Vitamin D sifatnya larut dalam lemak dan dapat disimpan oleh tubuh. Dalam keadaan tertentu, misalnya ketika ibunya sendiri ternyata menderita kekurangan vitamin D, maka memberikan tambahan suplemen vitamin D kepada bayi bisa dianggap perlu.

Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum mulai menyusui.

TIDAK BENAR! Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat memperhatikan faktor-faktor kebersihan, karena susu formula merupakan tempat yang baik untuk berkembang biak-nya bakteri dan juga rentan terhadap kontaminasi. Membersihkan/mencuci puting malah akan menghilangkan minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena puting kering.

Dengan memompa/memerah ASI, seorang ibu bisa tahu berapa banyak ASI yang dihasilkan olehnya.

TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI yang berhasil diperah/dipompa tergantung pada banyak sekali faktor, termasuk tingkat stres seorang ibu. Seorang bayi yang menyusu dengan benar bisa mengeluarkan ASI dari payudara ibunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa oleh ibunya sendiri. Jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa hanya bisa menjadi indikator terhadap seberapa banyak ASI yang bisa anda perah/pompa, bukan sebagai tolak ukur atas jumlah ASI yang bisa anda produksi secara keseluruhan.

ASI tidak cukup mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhan bayi.

TIDAK BENAR! ASI mengandung zat besi dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi. Apabila bayi lahir cukup bulan, maka zat besi yang terdapat didalam ASI bisa memenuhi kebutuhannya sekurangnya untuk 6 bulan pertama. Susu formula mengandung terlalu banyak zat besi, dan zat besi yang ditambahkan dalam susu formula tersebut sangat sedikit yang terserap oleh usus bayi, sehinga sebagian besar kemudian dikeluarkan kembali lewat BAB bayi.

Lebih gampang memberikan susu dengan botol dibandingkan bila menyusui secara langsung.

TIDAK BENAR! Namun demikian, seringkali proses menyusui menjadi sulit karena para ibu tidak mendapatkan bantuan praktis yang diperlukan pada saat pertama kali mulai menyusui bayinya. Suatu awal yang buruk memang dapat membuat proses menyusui menjadi sulit. Tetapi, kesulitan tersebut tentunya dapat diatasi. Kadangkala menyusui pada awalnya memang dirasakan sulit karena ibu tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan sehingga timbul berbagai kesulitan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kesulitan tersebut dapat diatasi dan menyusui menjadi semakin mudah.

Menyusui membuat ibu tidak bebas beraktivitas.

TIDAK BENAR! Tergantung bagaimana anda memandangnya. Seorang bayi dapat disusui dimana saja, kapan saja sehingga sebenarnya lebih membebaskan bagi sang ibu. Tidak perlu menggotong segala macam peralatan pembuatan susu formula kemana-mana. Tidak perlu cemas memikirkan dimana dapat menghangatkan susu formula tersebut. Tidak perlu khawatir kesterilan proses pembuatan susu formula tersebut. Dan yang terpenting, ASI tetap dapat diperah/dipompa apabila ibu memang harus meninggalkan bayi dirumah.

Tidak ada cara untuk mengetahui seberapa banyak ASI yang diminum oleh bayi.

TIDAK BENAR! Memang tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang dikonsumsi oleh bayi, tetapi bukan berarti anda tidak bisa tahu apakah bayi anda cukup mendapatkan ASI. Pastikan bahwa posisi badan bayi pada saat sedang menyusu, serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat MINUM ASI dan bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan tidak rewel ketika selesai menyusu, dan setiap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.

Dewasa ini, susu formula hampir sama kandungannya dengan ASI.

TIDAK BENAR! Pernyataan bahwa susu formula sama kandungannya dengan ASI juga sudah pernah dipropagandakan produsen susu formula pada tahun 1900-an, bahkan jauh sebelumnya. Susu formula masa kini cenderung disama-samakan kandungannya dengan ASI, walau sebenarnya tidak. Setiap kandungan yang tidak terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat dalam ASI) diputarbalikkan oleh produsen susu formula dan dianggap sebagai suatu nilai lebih. Intinya adalah, susu formula sama sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusaha menyamakan diri dengan ASI walau dibuat berdasarkan pengetahuan yang sempit dan tidak menyeluruh tentang apa kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh, sel-sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon. Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih banyak zat aluminium, mangan, cadmium (sejenis logam berat), lead (sejenis timah hitam) dan zat besi. Susu formula juga mengandung jauh lebih banyak protein dibandingkan ASI. Kandungan protein dan lemak yang terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI. Kandungan susu formula tidak berubah dari periode awal menyusui hingga akhir, dari hari pertama ke hari ketujuh ke hari ketigapuluh, dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI dibuat khusus hanya untuk bayi ANDA. Susu formula dibuat dan disamaratakan untuk semua bayi. Susu formula hanya mampu membuat bayi menjadi gendut, tetapi bayi tidak mendapatkan kandungan nutrisi dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan, yang semuanya terdapat dalam ASI.

Apabila seorang ibu menderita penyakit infeksi, maka dia harus berhenti menyusui.

TIDAK BENAR! Menyusui justru malah akan membuat bayi lebih tahan terhadap infeksi, dengan sedikit sekali pengecualian. Pada saat sang ibu mengalami demam (atau batuk, muntah, diare, ruam, dsb), sang ibu sudah menularkan infeksi tersebut ke bayinya jauh sebelum ibu tahu bahwa ibu sedang menderita sakit. Perlindungan terbaik bagi bayi yang mengalami infeksi adalah ASI. Apabila bayi menjadi ikutan sakit, maka bayi akan lebih cepat pulih bila bayi tetap mendapatkan ASI. Selain itu, mungkin saja sebenarnya sang bayi lah yang menderita infeksi dan menularkannya kepada ibunya, tetapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit karena bayi terus minum ASI. Juga, infeksi payudara, termasuk di dalamnya rasa sakit dan pembengkakan pada payudara, bukan merupkan alasan untuk ibu berhenti menyusui. Bahkan, infeksi payudara akan cepat pulih apabila sang ibu terus menyusui, terutama menyusui dengan payudara yang sedang sakit.

Apabila bayi menderita diare atau muntah-muntah, maka ibu harus berhenti menyusui.

TIDAK BENAR! Obat yang paling mujarab untuk infeksi saluran pencernaan bayi adalah ASI. Hentikan segala macam jenis asupan lainnya untuk sementara waktu, tetapi lanjutkan pemberian ASI-nya. ASI satu-satunya cairan yang dibutuhkan oleh bayi ketika dia sedang diare dan/atau muntah-muntah, kecuali dalam kasus tertentu yang sifatnya luar biasa. Bayi merasa lebih nyaman ketika sedang menyusu, ibu merasa lebih tenang ketika sedang menyusui.

Apabila seorang ibu sedang mengkonsumsi obat-obatan, maka dia harus berhenti menyusui.

TIDAK BENAR! Hanya sedikit sekali jenis obat-obatan yang tidak aman untuk dikonsumsi selagi ibu sedang menyusui. Apabil ibu sedang minum obat, maka ASI akan mengandung sedikit sekali obat-obatan yang sedang diminum ibu tersebut. Walau begitu, apabila Anda cenderung takut untuk minum obat selama menyusui, ada baiknya Anda mencari obat alternatif yang lebih alami.

Seorang ibu yang sedang menyusui harus sangat memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsinya.

TIDAK BENAR! Seorang ibu yang menyusui memang sebaiknya mengkonsumsi jenis makanan yang mengadung gizi seimbang, tetapi tidak perlu mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan. Seorang ibu yang menyusui tidak perlu minum susu untuk dapat menghasilkan susu. Seorang ibu yang menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Namun, apabila terdapat riwayat alergi di keluarga, misalnya alergi seafood dan alergi susu sapi, maka ibu menyusui perlu lebih hati-hati dalam mengkonsumsi jenis-jenis makanan tersebut.

Seorang ibu yang sedang menyusui harus banyak makan untuk dapat memproduksi ASI yang cukup.

TIDAK BENAR! Seorang ibu mampu memproduksi ASI secara cukup, kecuali apabila seorang ibu masuk ke kategori sangat kurang gizi untuk periode yang cukup lama. Umumnya, bayi akan mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Banyak ibu yang khawatir apabila ia tidak banyak makan maka akan mempengaruhi produksi ASInya. Sebetulnya tidak perlu kuatir. Banyak / tidaknya makanan yang dikonsumsi ibu tidak berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Ada ibu yang makan lebih banyak selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-duanya sah-sah saja dan tidak mempengaruhi ASI. Seorang ibu boleh saja makan makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan seleranya.

Seorang ibu yang sedang menyusui harus minum banyak cairan.

TIDAK BENAR! Seorang ibu seharusnya minum sesuai dengan kebutuhan dan rasa hausnya. Ada beberapa ibu-ibu menyusui yang selalu merasa haus ketika sedang menyusui, namun ada juga yang tidak. Jangan terpaku pada ketentuan bahwa harus minum sekian gelas air per hari.

Seorang ibu perokok sebaiknya memang tidak menyusui.

TIDAK BENAR! Seorang ibu yang tidak bisa berhenti merokok seharusnya tetap menyusui bayinya. Penelitian telah membuktikan bahwa ASI menurunkan resiko efek sampingan yang secara negatif ditimbulkan oleh asap rokok, seperti penyakit paru-paru pada bayi. Memang akan jauh lebih baik apabila ibu tidak merokok, namun jika ibu tidak bisa berhenti merokok, maka lebih baik ibu merokok dan menyusui daripada ibu merokok tapi memberikan susu formula kepada bayi.

Seorang ibu yang sedang menyusui tidak boleh mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol.

TIDAK BENAR! Konsumsi alkohol dalam jumlah yang wajar boleh saja untuk seorang ibu menyusui. Sama halnya dengan sebagian besar obat-obatan, sedikit sekali alkohol yang masuk ke dalam ASI. Seandainya ragu, boleh menunggu selama 2 jam untuk mulai lagi menyusui setelah selesai mengkonsumsi alkohol.

Seorang ibu yang putingnya sedang berdarah akibat luka tidak boleh menyusui.

TIDAK BENAR! Walaupun darah dapat membuat bayi lebih banyak gumoh / muntah, dan darah mungkin akan terlihat di feces-nya, tetapi hal ini bukanlah alasan untuk seorang ibu berhenti menyusui. Puting yang terluka sama saja dengan puting yang tidak terluka, yang membedakan adalah rasa sakit yang dirasakan sang ibu. Sebenarnya relatif mudah untuk mengobati puting yang sakit dan terluka. Segera cari pertolongan. Ada kalanya ibu merasakan sakit pada putingnya yang terluka, walau tidak selalu rasa sakit itu disebabkan oleh lukanya. Hal ini biasa terjadi pada beberapa hari setelah kelahiran. Apabila hal ini terjadi, jangan berhenti menyusui. Apabila luka belum sembuh juga, Ibu sebaiknya segera ke dokter untuk mencari tahu penyebab terjadinya luka pada puting, sementara itu ibu tetap menyusui.

Seorang wanita yang telah melakukan operasi pembesaran payudara tidak dapat menyusui.

TIDAK BENAR! Banyak ibu yang melakukan operasi pembesaran payudara DAN tetap menyusui. Tidak ada bukti nyata bahwa menyusui dengan payudara dengan silikon dapat membahayakan bayi. Operasi pembesaran payudara biasanya dilakukan lewat areola. Walau begitu, ibu yang pernah menjalankan operasi ini biasanya memiliki produksi ASI yang cenderung sedikit, sama dengan ibu yang menjalankan operasi apapun yang melalui areola.

Seorang wanita yang telah melakukan operasi pengecilan payudara tidak dapat menyusui.

TIDAK BENAR! Pengecilan payudara memang berpengaruh terhadap kapasitas produksi ASI, tetapi karena banyak ibu yang memproduksi jauh lebih banyak ASI yang dibutuhkan, banyak ibu yang menjalankan produksi pengecilan payudara tetap dapat menyusui secara eksklusif. Walau begitu, apabila produksi ASI tampaknya tidak mencukupi, ibu tetap dapat menyusui dengan alat bantu khusus (sehingga bayi tidak bingung puting antara puting ibunya dengan dot), yaitu alat supplementary nursing atau SNS.

Bayi-bayi prematur perlu belajar untuk minum susu dari botol sebelum mereka mulai menyusu.

TIDAK BENAR! Bayi prematur akan berkurang stresnya apabila mendapatkan ASI. Seorang bayi sekecil 1200 gram (dan bahkan lebih kecil dari itu) dapat menyusu segera setelah kondisinya stabil, walau ia mungkin belum dapat menyusu secara langsung dalam beberapa minggu pertama. Walau begitu, ia akan terus belajar, dan lewat dekapan ibunya, bayi dan sang ibu akan merasa lebih nyaman. Sebenarnya, berat badan bayi dan usia kehamilan pada saat melahirkan tidaklah lebih berpengaruh dibanding kesiapan bayi untuk mengisap, yang ditunjukkan oleh gerakan mengisap yang dibuatnya. Kesimpulannya, tidak ada lagi alasan untuk memberikan susu botol pada bayi prematur. Apabila tambahan ASI memang dibutuhkan, ada cara lain yang dapat dilakukan daripada memberikan dot dan botol susu pada sang bayi.

Bayi-bayi yang menderita celah bibir tidak dapat menyusu.

TIDAK BENAR! Banyak juga yang dapat menyusu dengan baik. Bayi yang menderita celah biasanya dapat menyusu dengan baik. Walau demikian, lain halnya dengan bayi yang menderita kelainan celah langit-langit (palato), karena kelainan ini membuat bayi tidak mungkin dapat menyusu. Apabila bayi tidak dapat memulai menyusui dengan benar, maka akan sangat sulit bagi bayi untuk seterusnya menyusu dengan lancar. Kemampuan bayi-bayi untuk menyusu tidak selalu bergantung pada tingkat kegawatan celahnya. Menyusui haruslah dicoba sedini mungkin, sesering mungkin, dengan menggunakan cara-cara menyusu yang tepat. Apabila bayi langsung diberikan botol, maka kemampuan bayi untuk menyusu secara langsung dapat berkurang. Apabila bayi belum dapat menyusu secara benar, coba suapi dengan sendok atau cangkir kecil.

Wanita dengan ukuran payudara yang kecil menghasilkan lebih sedikit ASI dibandingkan dengan mereka yang memiliki ukuran payudara lebih besar.

Nonsense!!

Menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap resiko kehamilan.

TIDAK BENAR! Memang resiko kehamilan tetap ada, tetapi hampir semua metode KB manapun mempunyai resiko kehamilan. Sebenarnya menyusui adalah metode KB alami yang bekerja cukup baik. Hampir sama baiknya dengan pil KB, dengan syarat, ibu menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulan, dan ibu belum mendapatkan menstruasi lagi. Setelah lewat 6 bulan, menyusui juga dapat dijadikan metode KB alami, walau perlindungannya tidak sebesar pada saat bayi berusia kurang dari 6 bulan. Secara rata-rata, menyusui hingga 2 tahun dapat membuat jarak kelahiran yang cukup, walau ibu tidak ber-KB sekalipun.

Wanita yang sedang menyusui tidak bisa mengkonsumsi pil KB.

TIDAK BENAR! Hormon yang terdapat pada pil KB memang akan ada dalam ASI, tetapi tidaklah membahayakan. Walau begitu, hormon estrogen yang terdapat dalam pil KB dapat mengurangi produksi ASI. Apabila ibu mengalami hal ini, coba berhenti mengkonsumsi pil KB, maka produksi ASI ibu akan kembali normal. Jika memungkinkan, sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi pil KB apabila masih menyusui, kecuali apabila bayinya sudah mulai makan Makanan Pendamping ASI (MPASI), yaitu pada saat bayi berusia di atas 6 bulan. Apabila ibu ingin mengkonsumi pil KB, sebaiknya cari pil KB yang hanya mengandung hormon progestin (tanpa estrogen).

Bayi-bayi yang mendapatkan ASI memerlukan tambahan jenis susu lainnya setelah berusia 6 bulan.

TIDAK BENAR! ASI memberikan segalanya yang dibutuhkan bayi, bahkan lebih dari itu. Bayi berusia 6 bulan ke atas sudah harus mendapatkan MPASI semata-mata agar mereka dapat mempelajari cara makan dan agar mereka mendapatkan sumber zat besi yang lain selain dari ASI, karena bayi usia 7-9 bulan tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besinya hanya dari ASI saja. Kesimpulannya, susu sapi atau susu formula tidaklah diperlukan. Selain itu, kebanyakan bayi di atas usia 6 bulan yang belum pernah minum susu formula tidak akan menyukainya karena rasanya.

Wanita dengan kondisi puting datar atau putting masuk/tidak keluar tidak dapat menyusui bayinya.

TIDAK BENAR! Bayi tidak menyusu pada puting, tetap mereka menyusu pada payudara. Walaupun tampaknya lebih mudah bagi bayi untuk melekatkan mulutnya pada payudara ibu apabila kondisi putingnya menonjol, tetapi hal tersebut bukan merupakan suatu keharusan. Apabila kegiatan menyusui dimulai secara benar, maka biasanya hal tersebut dapat mencegah timbulnya berbagai permasalahan seputar menyusui, dan ibu-ibu dengan aneka bentuk puting tetap dapat menyusui secara baik. Apabila pada awalnya bayi menolak untuk menyusu, maka dengan bantuan yang tepat, bayi lambat laun akan mau untuk menyusu pada payudara ibunya. Bentuk dan tampilan payudara seorang ibu juga akan cenderung untuk berubah dalam minggu-minggu setelah proses persalinan, dan selama ibu tersebut tetap mempertahankan pasokan ASI-nya, maka biasanya bayi akan berhasil melakukan pelekatan dengan baik pada minggu ke-8, tetapi apabila ibu mendapatkan bantuan yang tepat, pelekatan yang baik mungkin terjadi sebelum minggu ke-8.

Seorang wanita yang sedang hamil harus berhenti menyusui bayinya.

TIDAK BENAR! Apabila memang diinginkan oleh ibu dan anak, kegiatan menyusui dapat tetap dipertahankan. Beberapa ibu juga tetap menyusui anak yang lebih tua bahkan setelah proses persalinan bayinya yang baru. Tetapi, ada sebagian wanita yang mengambilkan keputusan untuk berhenti menyusui ketika mereka hamil kembali karena putingnya terasa sakit atau lebih sensitif, atau karena alasan lainnya, namun tidak ada suatu keharusan ataupun suatu alasan medis untuk melakukan hal tersebut. Bahkan sebaliknya, banyak sekali manfaat dari diteruskannya pemberian ASI bagi si kakak. Namun, ibu perlu tahu bahwa pasokan ASI selama masa kehamilan cenderung untuk berkurang, tetap apabila anak sudah mendapatkan MPASI, maka hal tersebut bukanlah merupakan suatu masalah. Sebagai akibat dari berkurangnya pasokan ASI tersebut, beberapa bayi akan berhenti untuk menyusu dengan sendirinya.

Seorang bayi yang sedang menderita diare tidak boleh disusui.

TIDAK BENAR! Pengobatan terbaik bagi bayi yang menderita infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis) adalah dengan tetap menyusui dan memberikan ASI. Selanjutnya, sangat tidak lazim bagi bayi untuk memerlukan jenis cairan lain selain daripada ASI. Kadangkala bayi diminta untuk berhenti minum ASI dan justru diberikan susu formula yang bebas laktosa. Padahal susu formula bebas laktosa tidak lebih baik daripada ASI. ASI jauh lebih baik daripada susu formula jenis apapun.

Seorang bayi akan terus menyusu selama 2 jam karena bayi memang senang sekali mengisap.

TIDAK BENAR! Bayi memang perlu dan suka sekali mengisap, tetapi seberapa banyak yang mereka butuhkan? Kebanyakan bayi yang menyusu untuk suatu jangka waktu yang lama disebabkan karena mereka masih lapar, walaupun bayi-bayi tersebut mengalami penambahan berat badan yang cukup. Mengempeng pada payudara tidak sama dengan minum (ASI) dari payudara. Dengan memperbaiki pelekatan mulut bayi pada payudara ibunya memungkin bayi untuk menyusu secara lebih efektif, sehingga mereka benar-benar memanfaakan waktu menyusu untuk minum ASI dari payudara. Bayi-bayi berusia kurang dari 5-6 minggu seringkali tertidur pada saat sedang menyusu karena aliran ASI-nya pelan, bukan semata-mata karena mereka sudah kenyang.

Bayi perlu belajar untuk minum dari botol. Oleh karenanya, bayi harus diperkenalkan dengan botol sebelum dia menolak untuk menggunakannya.

TIDAK BENAR! Walaupun banyak ibu-ibu yang memutuskan untuk memperkenalkan botol kepada bayi mereka dengan berbagai alasan, namun tidak ada satupun alasan yang mengatakan bahwa bayi harus belajar untuk menggunakan botol. Sebaliknya, tidak ada manfaat yang luar biasa apabila bayi mau minum dari botol. Bayi bisa minum dari sendok kecil atau cangkir kecil (gelas sloki). Apabila ibu memang berniat untuk memperkenalkan botol pada bayinya, maka sebaiknya ibu menunggu sampai dengan bayi sudah berhasil untuk menyusu dengan benar selama sekurangnya 3 bulan, dan botol diberikan hanya sesekali saja.

Apabila seorang ibu yang sedang menyusui harus menjalani tindakan operasi, maka dia harus menunggu sehari setelah selesai operasi untuk mulai menyusui bayinya lagi.

TIDAK BENAR! Selesai operasi, ibu dapat langsung menyusui bayinya apabila sudah siuman (terbangun dan sadar) dan sudah merasa siap. Obat-obatan yang digunakan dalam proses anastesi, maupun obat-obatan penghilang rasa sakit dan antibiotika yang digunakan setelah selesai operasi tidak mengharuskan seorang ibu untuk menghentikan kegiatan menyusuinya, kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu yang sifatnya luar biasa.

Menyusui bayi kembar sangat susah untuk dilakukan.

TIDAK BENAR! Menyusui bayi kembar lebih mudah dibanding dengan memberikan susu dengan botol, apabila kegiatan menyusui berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengusahakan semaksimal mungkin agar kegiatan menyusui dilakukan dengan benar sedini mungkin apabila ibu melahirkan bayi kembar. Bahkan ada beberapa wanita yang berhasil menyusui bayi kembar 3.

Seorang wanita yang payudaranya tidak membesar sama sekali, atau hanya sedikit membesar selama kehamilan tidak akan menghasilkan ASI yang cukup.

TIDAK BENAR! Ada sebagian kecil wanita yang tidak dapat memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup (namun mereka tetap dapat menyusui dengan bantuan alat lactation aid). Beberapa dari wanita-wanita tersebut mengatakan bahwa payudara mereka tidak membesar selama masa kehamilan. Namun demikian, sebagian besar dari para wanita yang payudaranya tampaknya tidak membesar pada saat sedang hamil tetap menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup.

Seorang ibu yang payudaranya tidak terasa penuh berarti hanya menghasilkan sedikit ASI.

TIDAK BENAR! Payudara tidak perlu terasa penuh untuk menghasilkan ASI dalam jumlah yang banyak. Suatu hal yang wajar apabila payudara seorang wanita tidak lagi terasa terlalu penuh seiring dengan kemampuan badannya untuk beradaptasi dengan kebutuhan ASI bayinya. Hal ini mungkin saja terjadi secara tiba-tiba, bahkan ketika bayi masih berusia 2 minggu atau kurang. Payudara tidak pernah benar-benar dalam keadaan “kosong” dan senantiasa memproduksi ASI bahkan pada saat bayi sedang menyusu. Apakah bayi minum ASI dari payudara? Itulah yang terpenting, bukan seberapa penuh rasanya payudara tersebut.

Menyusui di tempat umum tidak pantas dilakukan.

TIDAK BENAR! Justru perbuatan orang-orang yang mengganggu dan membuat seorang ibu merasa malu untuk menyusui di tempat umum-lah yang patut dianggap sebagai tidak pantas. Para wanita yang senantisa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka tidak boleh dipaksa untuk tetap berdiam diri di rumah atau menyusui bayi mereka di toilet umum hanya karena beberapa orang merasa terganggu melihat seorang ibu menyusui bayinya. Bagi mereka yang merasa terganggu melihat kegiatan menyusui, silahkan menutup mata atau mengalihkan pandangan mereka. Anak-anak tidak akan terganggu secara psikologis apabila mereka melihat seorang wanita sedang menyusui, sebaliknya, mereka akan mendapatkan pelajaran mengenai sesuatu yang penting, indah dan menakjubkan.

Menyusui anak sampai berusia 3 atau 4 tahun tidak normal dan tidak baik untuk anak tersebut, dan menyebabkan tingkat ketergantungan dan kemanjaan yang lebih tinggi antara ibu dan anak.

TIDAK BENAR! Menyusui sampai anak berusia 2-4 tahun merupakan kebiasaan yang berlaku di berbagai budaya sejak manusia mulai menghuni planet ini. Hanya sejak 100 tahun belakangan ini saja kegiatan menyusui dipandang sebagai sesuatu yang harus dibatasi. Anak-anak yang disusui sampai usia 3 tahun tidaklah menjadi lebih manja. Sebaliknya, mereka cenderung menjadi anak-anak yang lebih percaya diri dan sebagai akibatnya, mereka cenderung lebih mandiri. Anak-anak tersebut akan menentukan sendiri kapan mereka akan berhenti menyusu (dengan dukungan halus dari ibu), sehingga mereka merasa lebih percaya diri dengan keberhasilannya tersebut.

Apabila bayi berhenti menyusu selama beberapa hari (atau minggu), maka sebaiknya jangan dimulai kembali kegiatan menyusui karena ASI telah basi.

TIDAK BENAR! ASI-nya tetap bagus, sama seperti sebelumnya. ASI di dalam payudara tidak sama dengan ASI atau susu formula dalam botol.

Setelah selesai berolah raga, seorang ibu sebaiknya tidak menyusui bayinya.

TIDAK BENAR! Tidak ada satupun alasan mengapa seorang ibu tidak dapat menyusui bayinya segera setelah selesai berolah raga. Penelitian yang (katanya) menunjukkan bahwa bayi lebih rewel pada saat menyusu apabila ibunya baru selesai berolah raga, ternyata tidak dilakukan dengan benar, dan bertentangan dengan pengalaman berjuta-juta ibu menyusui di seluruh dunia.

Seorang ibu yang sedang menyusui rambutnya tidak boleh dikeriting atau dicat.

TIDAK BENAR! Tidak jelas pernyataan ini asal usulnya dari mana.

Menyusui sering disalahkan untuk segala hal.

BENAR SEKALI! Keluarga, tenaga kesehatan, tetangga, teman-teman dan bahkan para supir taksi seringkali berkomentar kalau melihat seorang ibu baru yang terlihat lelah, cemas, sakit, sering menangis, sulit tidur, selalu mengantuk, kekurangan zat besi, migren, mengalami rambut rontok, kulit gatal-gatal dan penglihatan sedikit kabur pasti disebabkan karena sedang menyusui. Menyusui dijadikan alasan mengapa rumah tangga sedang mengalami masalah, atau anak-anak sedang bermasalah. Dan ketika sesuatu terjadi yang tidak sesuai dengan “gambaran ideal” kehidupan berkeluarga, maka sang ibu akan dianjurkan oleh semua orang alangkah baiknya apabila dia berhenti menyusui.

Diterjemahkan dan diadaptasi dari handout dr. Jack Newman, MD yang berjudul ”Breastfeeding Myths”.

Artikel ini boleh diambil dan disebarluaskan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari AIMI, dengan syarat bahwa TIDAK digunakan dalam rangka pelanggaran Kode Etik WHO mengenai makanan-makanan pengganti ASI.



Mitos Kehamilan


Tidak sedikit mitos yang hanya tinggal mitos, bahkan tidak layak untuk sekedar diyakini. Namun ternyata banyak pula mitos yang dapat dinalar, diterima oleh akal dan ternyata ada faktanya. Sehingga tidak ada salahnya apabila sekali waktu kita mengulas soal mitos-mitos yang banyak ditemui di masyarakat sekaligus mengetahui faktanya!
1. Minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas.

Memang, rumput Fatimah bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa kandungannya belum diteliti secara medis. Rumput fatimah atau biasa disebut Labisia pumila ini, berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung hormon oksitosin yang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Tapi, apa kandungan dan seberapa takarannya belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum meminumnya. Karena, rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek atau tipis, dan posisi ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak ari-arinya di bawah atau bayinya sungsang, tak boleh minum rumput ini karena sangat bahaya. Terlebih jika pembukaannya belum ada, tapi si ibu justru dirangsang mulas pakai rumput ini, bisa-bisa janinnya malah naik ke atas dan membuat sesak nafas si ibu. Mau tak mau, akhirnya dilakukan jalan operasi.

2.Meluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar.

Ini tak benar! Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula, yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila air ketuban pecah duluan, persalinan jadi seret.

3. Minum minyak kelapa memudahkan persalinan.

Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin. Namun dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. Mungkin secara psikologis, ibu hamil menyakini, dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar persalinannya. Jika itu demi ketenangan psikologisnya, maka diperbolehkan, karena minyak kelapa bukan racun.

4. Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan.

Madu tak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup, sebaiknya jangan minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. Bukankah madu termasuk karbonhidrat yang paling tinggi kalorinya? Jadi, madu boleh diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya segera hentikan. Demikian juga dengan telur, pada dasarnya selama telur itu matang maka tidak akan berbahaya bagi kehamilan. Hal ini disebabkan karena telur banyak mengandung protein yang dapat menambah kalori tubuh.

5. Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan.

Ini benar karena bisa mengakibatkan perndarahan atau keguguran. Duren mengandung alkohol, jadi panas ke tubuh. Begitu juga tape serta aneka masakan yang menggunakan arak, sebaiknya dihindari. Buah nanas juga, karena bisa mengakibatkan keguguran.

6. Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket, hingga mempersulit persalinan.

Yang membuat lengket ari-ari bukan daun kemangi, melainkan ibu yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya banyak anak, misal empat anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal karena kandungan harus diangkat. Ibu yang pernah mengalami kuret sebaiknya melakukan persalinan di RS besar. Hingga, bila terjadi sesuatu dapat ditangani segera.

7. Morning sickness adalah tanda janin yang Anda kandung sehat.

Menurut Dr. Evan Saunders, spesialis Obstetri dan Ginekologi dari University of Winconsin School of Medicine, Amerika, gangguan mual tersebut disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang terjadi pada awal kehamilan. Ini berarti tubuh Anda sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk janin yang sedang tumbuh di dalam rahim. Selain itu, dalam penelitiannya terhadap dua kelompok ibu yang mengalami mual dan tidak mengalami mual, Sunders menemukan kelompok kedua ternyata menunjukkan angka keguguran yang lebih besar dibanding kelompok pertama.

9.Penggunaan komputer, microwave, atau pemeriksaan metal detector pada waktu hamil tidak aman untuk pertumbuhan janin.

Penelitian Dr. Saunders menunjukkan, penggunaan komputer dan microwave tidak berbahaya bagi janin. Demikian pula pemeriksaan dengan metal detector di hotel, pusat perbelanjaan atau airport, aman bagi janin.

10. Jika mengoleskan krim yang tepat, Anda tidak akan mengalami stretch marks (garis-garis di perut atau paha yang terjadi akibat kehamilan).

Sampai sekarang, berbagai krim itu hanya bisa mengurangi garis-garis yang muncul serta mengurangi rasa gatal yang mungkin menyertainya. Sebab, stretch marks itu lebih dipengaruhi oleh faktor gen. Kalau kita memang sudah membawa bibit untuk mengalami stretch marks, ditambah dengan berat badan yang meningkat luar biasa selama hamil, maka krim yang kita oleskan tak berarti banyak. Menghilangkan stretch marks bisa dengan operasi laser (stretch marks laser surgery), yang tindakannya sangat ringan. Namun, tindakan ini belum tentu juga bisa menghilangkan stretch marks, karena tergantung seberapa parah robekan jaringan kulit tersebut.

11. Jika kehamilan sudah cukup bulan dan Anda ingin segera mengalami proses persalinan, coba saja berhubungan intim dengan suami.

Mitos itu ada benarnya juga. Sebab, hormon prostaglandin yang ada di cairan semen (cairan yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi), dapat menimbulkan kontraksi rahim dan melembutkan leher rahim. Dengan demikian, proses persalinan mungkin saja terjadi lebih cepat. Selain itu, orgasme juga bisa memicu timbulnya kontraksi rahim. Tapi, kalau memang belum waktunya melahirkan, berhubungan intim beberapa kali pun tak akan membuat Anda segera melahirkan.

12. Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi cepat melahirkan.

Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu. Tapi, ada makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang berasal dari keju yang sangat lembik atau keju dari susu mentah. Makanan-makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, sehingga mengandung bakteri yang disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering dihubungkan dengan kemungkinan penyebab keguguran atau persalinan dini.

13. Persalinan normal akan menyebabkan lemahnya fungsi kandung kemih.

Mungkin, ada wanita yang pernah melahirkan dengan proses persalinan normal (melalui vagina) dan kebetulan mengalami kerusakan otot dan jaringan ikat rongga panggul, sehingga menyebabkannya tak bisa menahan keluarnya air kencing. Asal tahu saja, kondisi ini sebenarnya jarang sekali ditemui. Jika Anda takut, lalu merencanakan untuk operasi caesar hanya karena menganggap bahwa operasi lebih aman daripada melahirkan secara normal, maka Anda harus berpikir dua kali. Sebab, operasi caesar merupakan operasi besar yang juga berisiko (termasuk kemungkinan teririsnya kandung kemih ketika dilakukan operasi). Sebenarnya, untuk menguatkan otot panggul yang menyangga kandung kemih, Anda juga dapat melakukan latihan Kegel. Latihan itu dapat dilakukan ketika hamil dan seminggu setelah Anda melahirkan. Caranya, kerutkan otot seputar vagina, lakukan usaha seperti menahan kencing dan tahan sekitar 10 detik, kemudian lepaskan lagi. Lakukan hal ini sepuluh kali setiap hari

14. Begitu cairan ketuban pecah, bayi akan segera lahir.

Pada umumnya, setelah air ketuban pecah, masih membutuhkan waktu berjam-jam untuk kontraksi sampai bayi lahir. Namun, dengan pecahnya ketuban, proses persalinan memang harus segera dilaksanakan. Karena, dikhawatirkan bakteri di vagina akan masuk ke rahim dan menyebabkan infeksi pada janin.Lebih baik lagi jika Anda datang ke rumah sakit atau rumah bersalin sebelum ketuban pecah. Dokter atau bidan biasanya akan membantu memecahkan kantung ketuban, agar kepala bayi bisa masuk ke rongga panggul pada saat yang tepat.

15. Ketika Anda mulai diinduksi (dirangsang agar terjadi kontraksi), tak lama kemudian Anda akan langsung melahirkan.

Setelah diinduksi, mungkin saja kontraksi baru terjadi beberapa jam kemudian. Bahkan, bisa saja tak terjadi kontraksi sama sekali. Asal tahu saja, pada akhir kehamilan, leher rahim biasanya mulai melunak untuk persiapan proses persalinan. Lalu ketika diinduksi, biasanya obat yang diberikan akan melembutkan dan memipihkan jaringan leher rahim, sehingga terjadi kontraksi.Dalam proses induksi semacam itu, dokter biasanya memberikan pitocin, yaitu hormon sintetis. Namun, karena banyak faktor yang dapat menyebabkan proses persalinan berlangsung lancar atau macet, maka induksi pun belum tentu merupakan cara yang pas untuk memacu persalinan. Buktinya, ada juga ibu hamil yang sudah “lewat waktu” persalinannya, setelah diinduksi selama 24 jam ternyata hanya mengalami pembukaan beberapa cm saja. Dalam kondisi yang langka seperti itu, proses persalinan harus berakhir di meja operasi.

16. Mengepel lantai, banyak ‘jongkok’ dan ‘nungging’ akan mempercepat proses kelahiran.

Bila kandungan sudah cukup bulan, seorang ibu hamil justru disarankan banyak melakukan aktifitas untuk dapat melancarkan persalinan. Bahkan gerakan seperti ‘nungging’ saat mengepel atau banyak berjalan kaki adalah pilihan aktifitas yang bisa dipertimbangkan.

17. Tidak boleh bersenggama

Dari sisi medis, jelas dr. Chairulsjah Sjahruddin, SpOG, MARS, sanggama memang dilarang selama 40 hari pertama usai melahirkan. Alasannya, aktivitas yang satu ini akan menghambat proses penyembuh- an jalan lahir maupun involusi rahim, yakni mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula. Selain karena fungsi hormonal tubuh yang bersang- kutan belum kembali aktif bekerja. Kalau sanggama dipaksakan terjadi dalam tenggang waktu itu, kemungkinan yang terjadi bisa macam-macam. Di antaranya infeksi atau malah perdarahan. Sebabnya, mukosa jalan lahir setelah persalinan sangat peka akibat banyaknya vaskularisasi/aliran darah, hingga terjadilah perlunakan mukosa jalan lahir. Dengan berjalannya waktu, vaskularisasi ini kian berkurang dan baru akan normal kembali 3 bulan setelah bersalin. Belum lagi libido yang mungkin memang belum muncul ataupun pengaruh psikologis, semisal kekhawatiran akan robeknya jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi.

18. Mempunyai panggul sempit tidak dapat melahirkan normal.

Selama ini banyak mitos yang berkembang mengenai hubungan panggul dan kemampuan melahirkan secara normal. Untuk itu, ada baiknya Anda melihat informasi di bawah ini:

• Panggul bukan pinggul

Panggul merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga besar.

• Kurus

Wanita bertubuh kurus bukan berarti memiliki panggul yang kecil. Tidak ada hubungan antara berat badan dengan ukuran panggul.

• PendekWanita dengan tinggi kurang dari 145 cm memang dapat diindikasikan memiliki panggul yang kecil dan sempit. Tetapi, ini hanya merupakan indikasi, bukan sesuatu yang pasti. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya. Selama ukuran bayinya proporsional dengan ukuran jalan lahir serta bisa memenuhi syarat-syarat kelahiran normal, maka tidak ada masalah.

Sebenarnya, kelancaran persalinan sangat tergantung faktor mental dan fisik si ibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul yang normal dan seimbang dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan dengan psikologis ibu, terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan cemas,bisa saja persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioperasi. Ibu dengan mental yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan.

19. Kaki harus lurus

Menurut Koesmariyah, baik saat berjalan maupun berbaring, kaki harus lurus. Dalam arti, kaki kanan dan kiri enggak boleh saling tumpang tindih ataupun ditekuk. Selain agar jahitan akibat robekan di vagina tak melebar ke mana-mana, juga dimaksudkan supaya aliran darah tetap lancar alias tak terhambat. Secara medis, posisi kaki yang lurus memang lebih menguntungkan karena membuat aliran darah jadi lancar.

Sedangkan mobilisasi secara umum, pada dasarnya boleh dan malah harus dilakukan. Makin cepat dilakukan kian menguntungkan pula. Dengan catatan, kondisi si ibu dalam keadaan baik, semisal tak mengalami perdarahan atau kelainan apa pun saat melahirkan. Selain patokan bahwa dalam 8 jam pertama setelah melahirkan ia sudah bisa BAK dan BAB serta selera makannya bagus. Begitu juga tensi, denyut nadi, dan suhu tubuhnya dalam batas normal. Soalnya, jika tak bisa BAK dan BAB berarti ada sesuatu yang enggak beres yang akan berpengaruh pada kontraksi dan proses involusi (pengecilan kembali) rahim.

20. Tidak boleh tidur siang

Pantangan yang satu ini kedengarannya keterlaluan. Bayangkan, meski ngantuk setengah mati lantaran sering terbangun malam hari karena harus menyusui dan menggantikan popok si kecil, si ibu tak boleh tidur siang. Menurut Chairulsjah, tidur berkepanjangan memang mengundang proses recovery yang lebih lambat. "Makin lama berbaring makin besar pula peluang terjadi tromboemboli atau pengendapan elemen-elemen garam." Lalu bila si ibu bangun/berdiri mendadak, endapan elemen tersebut dikhawatirkan lepas dari perlekatannya di dinding pembuluh darah. Padahal akibatnya bisa fatal, lo. Endapan-endapan tadi bisa masuk ke dalam pembuluh darah lalu ikut aliran darah ke jantung, otak dan organ-organ penting lain yang akan memunculkan stroke.

21. Tak boleh keramas

Pantangan yang satu ini dicemaskan bisa membuat si ibu masuk angin. Itu sebab, sebagai gantinya rambut cukup diwuwung, yakni sekadar disiram dengan air dingin. Lagi-lagi, penyiraman ini diyakini agar darah putih bisa turun dan tak menempel di mata. Namun agar tak bau apek dan tetap harum disarankan menggunakan ratus pewangi. Tentu saja pantangan semacam itu untuk kondisi jaman sekarang dirasa memberatkan. Terlebih untuk ibu-ibu yang harus sering beraktivitas di luar rumah. Sedangkan mandi boleh-boleh saja asal dilakukan jam 5 atau 6 untuk mandi pagi dan sebelum magrib untuk mandi malam. Penggunaan air dingin, katanya, justru lebih baik ketimbang air hangat karena bisa melancarkan produksi ASI.

22. Hindari makan jemek

Golongan makanan yang harus dijauhi adalah pepaya, durian, pisang, dan terung. Karena konon ragam makanan tadi bisa dikhawatirkan bikin benyek organ vital kaum Hawa. Termasuk makanan bersantan dan pedas karena pencernaannya bakal terganggu yang bisa berpengaruh pada bayinya. Begitu juga ikan dan telur asin serta makanan lain yang berbau amis karena dikhawatirkan bisa menyebabkan bau anyir pada ASI yang membuat bayi muntah saat disusui. Selain juga, proses penyembuhan luka-luka di jalan lahir akan lebih lambat.

Secara medis, menurut Chairulsjah, tak benar anggapan untuk pantang pepaya dan pisang yang justru amat dianjurkan karena tergolong sumber makanan yang banyak mengandung serat untuk memudahkan BAB. Ikan dan telur juga merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dan amat dibutuhkan tubuh. Sedangkan durian memang tak dianjurkan karena kandungan kolesterolnya tinggi, selain memicu pembentukan gas yang bisa mengganggu pencernaan.

23. Tidak boleh bepergian

Kalau dipikir-pikir larangan ini, bertujuan supaya si ibu tak terlalu letih beraktivitas. Kalau capek bisa-bisa ASI-nya berkurang. Kasihan si kecil. Karena biasanya seumur ini sedang kuat-kuatnya menyusu. Belum lagi kemungkinan si bayi rewel ditinggal ibunya terlalu lama. Sementara kalau diajak pun masih kelewat kecil. Malah takut ada apa-apa di jalan, terutama kalau menggunakan angkutan umum. Bepergian pun membuat si ibu jadi tak tahan menghadapi aneka godaan untuk menyantap segala jenis makanan yang dipantang.

Mitos & Kebenaran Seks Usai Melahirkan

Hormon menyusui, prolaktin, menghalangi pelepasan estrogen, hormon yang berkontribusi pada libido wanita. Karenanya, ibu menyusui bisa kehilangan minat bercinta dan mengalami kekeringan vagina. (Foto: tipsforknowledge.wordpress)


WANITA mengalami perubahan dalam siklus kehidupannya, bahkan terkadang berjalan begitu drastis. Salah satu imbasnya adalah urusan ranjang. Dan saat hamil hingga usai melahirkan, cerita seks pasangan juga tak luput dari perubahan.

Berikut beberapa mitos seputar seks usai melahirkan dan kebenarannya, seperti diungkap oleh Modern Mom.

Menyusui membuat Anda lebih seksi

Setelah melahirkan dan tiba waktu menyusui, payudara Anda membengkak dan sedikit membesar. Inilah alasan Anda akan merasa lebih seksi dengan lekuk terbaru, yakni payudara lebih montok.

Tapi Claire Mysko, co-author “Does This Pregnancy Make Me Look Fat? The Essential Guide to Loving Your Body Before and After Baby” mengatakan, sementara menyusui bagus untuk kesehatan sang bayi, ini justru tak berdampak bagus bagi kehidupan seks Anda.

“Hormon menyusui, prolaktin, menghalangi pelepasan estrogen, hormon yang berkontribusi pada libido wanita. Karenanya, ibu menyusui bisa kehilangan minat bercinta dan mengalami kekeringan vagina. Sebagian ibu menyusui juga merasakan tak ingin disentuh,” ujarnya.

Gairah seks bisa menjadi lebih turun saat Anda memiliki seorang bayi yang harus disusui sepanjang hari dan memompa ASI untuk program ASI eksklusif.

Gairah seks kembali sekira enam bulan setelah melahirkan

Kebanyakan dokter memberikan wanita waktu enam minggu setelah melahirkan untuk siap berhubungan seks. Tapi kenyataannya, tidak semua wanita mengalaminya. Menurut Trina Read PhD, terapis seks dari Alberta, Kanada, masa nifas (darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan atau masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya alat-alat dan anggota badan/KBBI) membutuhkan berbulan-bulan hingga setahun untuk siap bercinta kembali.

“Menurut pengalaman saya, kebanyakan wanita benar-benar kehilangan gairah seks setidaknya setahun setelah bayi dilahirkan,” katanya.

Lebih lanjut Dr Read memaparkan, karena sebagian besar wanita menganggap aktivitas seks sebagai tugas yang harus ditunaikan, disentuh pasangan bagaikan bentuk pengorbanan lain baginya. Jadi, saat suami menyentuhnya, apakah karena ingin berhubungan seks atau tidak, tubuhnya tiba-tiba tak bergairah.

Lantas, bagaimana solusinya? Ciptakan waktu untuk intimasi tanpa disasarkan ke ranjang, seperti bermesraan sambil memeluk dan mencium setelah sang bayi tidur. Hal ini, ditegaskan Dr Read, akan selalu menghidupkan cerita seks.

Suami tidak sabar untuk berhubungan seks kembali

Apakah karena operasi caesar, baby blues, atau komplikasi lain, biasanya ada masa ketika cerita seks mengundang pertanyaan setelah kelahiran bayi. Karenanya, mudah bagi seorang wanita merasa suaminya menjadi lebih tidak sabar, terutama setelah sekira sembilan bulan dan masa nifas, cerita seks tidak seperti dulu lagi.

Anda mungkin khawatir, "Apakah ia tidak sabar untuk berhubungan seks lagi?" Mungkin, katanya Mysko, tapi mungkin juga tidak.

Berikut alasannya seperti dikatakan Mysko, "Kami telah mendengar dari pria bahwa ini bukan karena seks yang hilang setelah melahirkan, tapi perasaan tersambung dengan pasangan.”

Hormon pria menjadi kuncinya. "Hormon vasopresin dapat meredam dorongan seksual seorang pria. Vasopresin adalah sejenis bahan kimia yang berperan dalam sebuah ikatan yang membantu menghubungkan ayah dengan bayi dan ibunya," kata terapis seks, Stephanie Buehler PsyD.

Bahkan jika Anda belum siap untuk seks, pelukan dan berbagai bentuk kasih sayang lainnya tetep diperlukan dalam rangka menjaga keintiman suami istri.
Bagaimana dengan mitos ibu yang telah melahirkan tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari ??/?
logikanya ibu melahirkan mengalami nifas (perdarahan pasca melahirkan) selama 35 - 40 hari setelah melahirkan. tidak keluar rumah memberi kesempatan si ibu untuk cukup istirahat dan menyeimbangkan produksi darah, mengembalikan kondisi badan, memperbaiki kondisi emosi & psikologi (terutama untuk ibu baru) sembari mengintensifkan inisiasi dini dan pemberian ASI eksklusif untuk bayinya
toh sekarang pun cuti melahirkan juga termasuk 40 hari sesudah melahirkan itu.
jadi mitos itu ya masuk akal juga... (walaupun dulu mungkin dengan pendekatan pamali, supaya tidak 'kesambet', tidak dimangsa nenek gerondong dsb. dst.)
tambahan: apalagi jaman mitos itu ngetop belum ditemukan pembalut wanita modern, bisa dibayangkan betapa repotnya kaum ibu yang sedang nifas kalau mau bepergian... ya mending di rumah aja kaleeee....
Hal ini merupakan kontradiksi antara aturan tradisi lama dengan nasehat para dokter, dan keduanya memiliki alasan yang kira2 masuk di akal, misalnya, kalau tradisi memberikan alasan bahwa ketika si ibu keluar rumah maka aroma ( ibu yg baru melahirkan cendrung wangi versi dunia ghaib ) si ibu mengundang para dedemit, serta akan terjadi pebesaran pembulu dara ( parises ) nah kalau kedokteran beralasan bahwa kalau ibu yang baru melahirkan keluar rumah maka organ yang baru dipaksa kerja keras akan mengalami pendarahan, sebab kondisi kandungan belum setabil...( ini hanya asumsi saya .....)
Mitos memang sering disepelekan karena dianggap kuno dan nggak masuk akal, tapi kalau diteliti lebih dalam biasanya ada jawaban ilmiahnya.

Mitos itu tidak harus dituruti, tetapi perlu diketahui latar belakang timbulnya mitos dan apa yang sebaiknya dilakukan.

Sekitar 8 dari 10 wanita mengalami "baby blues" (sendu bayi) segera setelah melahirkan dan sekitar 1 dari 10 wanita mengalami depresi paska melahirkan.

Kenyataan memang banyak wanita merasa letih dan lesu selama beberapa hari setelah melahirkan (baby blue) yang diduga karena karena perubahan dramatik tingkat hormon yang terjadi setelah persalinan.

Adanya bayi baru, maka yang terjadi adalah orang tua (baca ibu) yang kurang tidur dan tetap harus selalu punya perhatian/atensi ekstra terhadap bayinya.

Kondisi normalnya, tingginya perhatian orang tua terhadap bayi membuat tidak sempatnya ibu mengerjakan hal-hal lain, sehingga munculah mitos sebaiknya ibu jangan keluar rumah selama 40 hari paska melahirkan.

Toh, sebenarnya, tanpa dilarangpun sang ibu akan disibukkan oleh sang bayi barunya.
Jaman sekarang lebih cenderung menggunakan logika kan...daripada percaya ama mitos2 yg nggak beralasan dan nggak masuk logika ?

Jadi kalau ada orang tua kita yg masih percaya akan mitos2 tertentu itu hak mereka tapi kalau kita diminta melakukan hal yg mereka percayai tapi bagi kita pribadi nggak masuk akal ya jangan lgs di terima tapi jgn frontal juga.

Jadi sebaiknya kalau emang itu baik menurutmu dan juga nggak merugikan ya ada baiknya dituruti tapi kalau enggak buat apa ?

Turutin aja hati nurani mu saat kamu melakukan sesuatu.
Krn hati nuranimulah yg plg jujur.

Kalau aku waktu hbs melahirkan dulu keluar rumah koq sebelum 40 hari untuk keperluan kontrol ke dokter kandunganku.
Jadi kalau emang ada perlunya keluar rumah nggak masalah.Kecuali kalau untuk sekedar jalan2 buat apa ?
Capek kan...

8 Mitos Menyusui

Diposkan oleh Erwin Arianto
Perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada ibu selama masa meyusui kadang dikaitkan oleh mitos-mitos tertentu yang berkembang dalam masyarakat. Agar tidak salah dalam menanggapi mitos-mitos tersebut, berikut artikel tentang 8 mitos menyusui yang coba disajikan kafebalita.

Mitos 1: Meletakkan bayi anda pada payudara bisa meningkatkan produksi ASI
Jawaban: Benar
Khususnya pada masa awal masa-masa menyusui atau setelah melahirkan. Saat inilah colostrum payudara anda berproduksi secara alami.

Mitos 2: Wanita dengan payudara kecil tidak bisa menyusui bayinya
Jawaban: Salah
Ukuran payudara wanita tidak berpengaruh terhadap produksi ASI. Banyak sedikitnya produksi ASI tergantung pada tingkat hormon pada tubuh ibu dan sekresi ASI yang dihisap bayi anda.

Mitos 3: Menyusui bayi merupakan kegiatan yang melelahkan
Jawaban: Benar
Para dokter menyatakan pada dasarnya bukan proses menyusuinya yang melelahkan, tetapi ritme menyusui itu sendiri. Untuk itu disaran bagi ibu menyusui untuk cukup istirahat dan makan dengan gizi seimbang, serta sebisa mungkin menghindari perasaan stres.

Mitos 4: Minum bir membantu meningkatkan produksi ASI
Jawaban: Salah

Mitos 5: Menyusui bisa merusak bentuk payudara anda
Jawaban: Salah
Kehamilan lah yang bisa merubah bentuk dan ukuran payudara anda, bukan proses menyusui itu sendiri.

Mitos 6: Alkohol yang dikonsumsi ibu akan mengalir bersama ASI
Jawaban: Benar

Mitos 7: Ibu Menyusui membutuhkan setidaknya 2 liter air minum sehari
Jawaban: Benar
Rata-rata ibu menyusui akan memproduksi 900ml ASI per hari, jadi air minum ini berguna untuk bayi dan si ibu itu sendiri.

Mitos 8: Banyak ibu menyusui yang tidak bisa memproduksi cukup ASI bagi bayinya
Jawaban: Salah
Faktanya, banyak ibu menyusui yang justru kelebihan produksi ASI. Kelebihan produksi ASi ini diatur oleh kebutuhan bayi mereka. Masalah kurangnya ASI bagi bayi adalah karena salah posisi saat menyusui dan bayi tidak mengunci puting ibu dengan benar melalui mulutnya.




8 MITOS MENYUSUI
Katanya ASI bisa kurang kalau si bayi rakus. Bagaimana faktanya? Dr. Rudy Firmansjah B. Rivai, Sp.A dari Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) HarapanKita Jakarta menjelaskannya kepada kita.
1. ASI Belum Keluar pada Hari Pertama Sehingga perlu Ditambah Cairan Lain
Salah. Memang, banyak ibu yang mengalami kesulitan menyusui di hari pertamadan mengeluhkan ASI-nya tidak bisa keluar. Namun tak perlu cemas karena dihari pertama, selain bayi belum memerlukan cairan tambahan, di dalamtubuhnya pun masih ada cadangan cairan yang cukup.ASI sendiri terdiri atas 88% air. Jadi, kebiasaan memberi cairan sepertisusu formula, air putih, teh manis kepada bayi baru lahir tentu kurangtepat. Di banyak negara tindakan ini sudah menjadi kebiasaan dengan alasanagar bayi tidak rewel atau sekadar menghilangkan hausnya. Ditambah lagi,bila cairan itu diberikan dengan dot, selain refleks mengisap bayi jaditidak terasah, ia juga berisiko bingung puting.
2. ASI TIDAK BISA MEMUASKAN BAYI “RAKUS”
Salah. ASI bisa mencukupi semua kebutuhan asupan makanan dan minuman bayihingga bayi berusia 6 bulan. Rata-rata kebutuhan cairan bayi pada minggupertama sekitar 80-100 ml/kg per hari, dan meningkat menjadi 140-160 ml/kgpada usia 3-6 bulan. Semua itu cukup dipenuhi hanya dengan ASI. Bahkan bagibayi superrakus sekalipun.Sebuah penelitian menyebutkan, 98 ribu dari 100 ribu ibu yang mengatakanproduksi ASI-nya kurang, ternyata memiliki cukup ASI. ASI tidak bisaberproduksi secara optimal karena manajemen laktasi yang kurang baik.Misalnya, tidak tahu posisi menyusui yang tepat, stres, terpengaruhmitos-mitos menyusui, kurang istirahat, dan lain-lain.ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara kanan maupun kiri, sama-samamengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain memiliki komposisiyang sama. Jadi, salah kalau ada yang menganggap payudara kanan mengandungmakanan dan yang kiri minuman. Puaskan bayi pada satu payudara selamakira-kira 15 menit. Bila masih belum puas, barulah pindahkan lagi kepayudara pertama.
3. PAYUDARA KENDUR GARA-GARA MENYUSUI
Tidak ada hubungannya. Kendur tidaknya payudara tidak ada hubungannyadengan pemberian ASI. Biang keladi perubahan payudara adalah kehamilan itusendiri. Saat hamil hormon-hormon membuat payudara penuh berisi ASI. Ukuranpayudara pun terlihat lebih besar dari biasanya. Nah, pascamenyusui, ukuranpayudara kembali normal. Akibatnya, otot-ototnya pun mengendur dan membuatpayudara sedikit kendur.Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Lewat pijat atau senam payudarakeindahan bentuk payudara bisa dipertahankan. Pilih juga bra yang tepatagar bisa membuat bentuk payudara tidak kendur. Selain itu, menyusui jugabisa memproteksi payudara dari serangan kanker payudara. Penelitianmembuktikan, risiko terkena kanker mengecil jika ibu menyusui anaknya.
4. SULIT TURUNKAN BB JIKA MENYUSUI
Salah. Konon, menyusui membuat nafsu makan ibu bertambah lahap, sehinggasulit mengatur berat badan. Ini tidaklah tepat. Sebuah penelitianmenyebutkan, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan lebihcepat. Kala menyusui timbunan lemak yang terjadi pada waktu hamil diubahmenjadi energi. Sebaliknya, timbunan lemak ini sulit disingkirkan jika ibutidak menyusui.
5. UKURAN PAYUDARA TENTUKAN BANYAKNYA ASI
Salah. Banyak tidaknya ASI tidak ditentukan oleh besar kecilnya payudara,tapi tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Payudaraberukuran besar kanan bergizi yang cukup dan seimbang.Bahkan menyusui bisa memberi perlindungan terhadap zat kimia beracuntertentu. Pada kecelakaan kebocoran reaktor di Chernobyl, didapat faktabahwa kadar zat radio aktif dalam ASI jauh lebih sedikit daripada dalamtubuh ibu. Para ahli pun berkesimpulan, ada mekanisme tubuh tertentu yangmenyaring racun sehingga konsentrasinya dalam ASI sangat rendah.
6. BANYAK BERISTIRAHAT BISA MENAMBAH PRODUKSI ASI
Kurang tepat. Mitosnya saat istirahat produksi ASI akan berjalan lancar.Ini tidak sepenuhnya benar. Yang betul makin sering ASI diberikan, makinbanyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakanmengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI punberkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur. Janganlupa untuk merawat dan memijat payudara agar produksi ASI tetap lancar.
7. TIDUR BAYI LEBIH LELAP JIKA MINUM SUSU FORMULA
Tidak tepat. Memang, bayi-bayi yang diberikan susu formula cenderung tidurlama. Penyebabnya, susu formula umumnya tidak dapat dicerna dengan cepat,sehingga efek rasa kenyangnya lebih lama dan tidurnya pun terkesan lebihlama. Tapi kuantitas tidak menjamin kualitas. Jadi, tidak ada perbedaankualitas tidur antara bayi peminum ASI dan susu formula.
9. MENYUSUI TANGKAL KEHAMILAN
Tidak sepenuhnya salah. Sebuah riset mengemukakan, menyusui bisa menurunkankesuburan. Pada ibu yang tidak menyusui, kesuburan biasanya muncul kembalidalam 4-6 minggu pascapersalinan. Pada ibu menyusui, rentangnya bisa lebihlama, karena proses ovulasi terhambat.Saat menyusui produksi hormon prolaktin meningkat. Hormon ini cukup efektifmenghambat ovulasi, menstruasi pun menjadi tertunda.
Itulah mengapa, kalau menyusui, tubuh tak mampu menghasilkan sel telur matang. Walhasil, spermayang masuk tidak akan menemukan “pasangan”nya. Kehamilan pun tidak akanterjadi atau disebut KB alami, yang sering diistilahkan LAM (LactationAmenorrhoe Methode).Meskipun efektivitasnya mencapai 98%, menyusui tidak menjamin ibu tidakhamil. Karena persyaratan menyusui sebagai KB alami sangat ketat, diantaranya ASI harus diberikan secara eksklusif. Frekuensi pemberiannyaharus diatur, 10 kali dalam satu hari, disamping banyak syarat lain yangharus dipenuhi. Risiko kehamilan tetap besar jika ibu tidak bisa mematuhisyarat-syarat tersebut.



9 Mitos menyusui dan faktanya


9 MITOS MENYUSUI DAN FAKTANYAsumber: http://www.tabloid-nakita.com/
Katanya ASI bisa kurang kalau si bayi rakus.Bagaimana faktanya? Dr. Rudy Firmansjah B. Rivai, Sp.A dari Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) HarapanKita Jakarta menjelaskannya kepada kita.
1. ASI BELUM KELUAR PADA HARI PERTAMA SEHINGGA PERLU DITAMBAH CAIRAN LAIN
Salah. Memang, banyak ibu yang mengalami kesulitan menyusui di hari pertama dan mengeluhkan ASI-nya tidak bisa keluar. Namun tak perlu cemas karena dihari pertama, selain bayi belum memerlukan cairan tambahan, di dalamtubuhnya pun masih ada cadangan cairan yang cukup.ASI sendiri terdiri atas 88% air. Jadi, kebiasaan memberi cairan seperti susu formula, air putih, teh manis kepada bayi baru lahir tentu kurangtepat. Di banyak negara tindakan ini sudah menjadi kebiasaan dengan alasanagar bayi tidak rewel atau sekadar menghilangkan hausnya. Ditambah lagi, bila cairan itu diberikan dengan dot, selain refleks mengisap bayi jaditidak terasah, ia juga berisiko bingung puting.
2. ASI TIDAK BISA MEMUASKAN BAYI "RAKUS"
Salah. ASI bisa mencukupi semua kebutuhan asupan makanan dan minuman bayi hingga bayi berusia 6 bulan. Rata-rata kebutuhan cairan bayi pada minggupertama sekitar 80-100 ml/kg per hari, dan meningkat menjadi 140-160 ml/kgpada usia 3-6 bulan. Semua itu cukup dipenuhi hanya dengan ASI. Bahkan bagi bayi superrakus sekalipun.Sebuah penelitian menyebutkan, 98 ribu dari 100 ribu ibu yang mengatakanproduksi ASI-nya kurang, ternyata memiliki cukup ASI. ASI tidak bisa berproduksi secara optimal karena manajemen laktasi yang kurang baik.Misalnya, tidak tahu posisi menyusui yang tepat, stres, terpengaruh mitos-mitos menyusui, kurang istirahat, dan lain-lain.ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara kanan maupun kiri, sama-samamengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain memiliki komposisi yang sama. Jadi, salah kalau ada yang menganggap payudara kanan mengandungmakanan dan yang kiri minuman. Puaskan bayi pada satu payudara selamakira-kira 15 menit. Bila masih belum puas, barulah pindahkan lagi ke payudara pertama.
3. PAYUDARA KENDUR GARA-GARA MENYUSUI
Tidak ada hubungannya. Kendur tidaknya payudara tidak ada hubungannyadengan pemberian ASI. Biang keladi perubahan payudara adalah kehamilan itu sendiri. Saat hamil hormon-hormon membuat payudara penuh berisi ASI. Ukuranpayudara pun terlihat lebih besar dari biasanya. Nah, pascamenyusui, ukuranpayudara kembali normal. Akibatnya, otot-ototnya pun mengendur dan membuat payudara sedikit kendur.Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Lewat pijat atau senam payudarakeindahan bentuk payudara bisa dipertahankan. Pilih juga bra yang tepatagar bisa membuat bentuk payudara tidak kendur. Selain itu, menyusui juga bisa memproteksi payudara dari serangan kanker payudara. Penelitianmembuktikan, risiko terkena kanker mengecil jika ibu menyusui anaknya.
4. SULIT TURUNKAN BB JIKA MENYUSUI
Salah. Konon, menyusui membuat nafsu makan ibu bertambah lahap, sehingga sulit mengatur berat badan. Ini tidaklah tepat. Sebuah penelitianmenyebutkan, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan lebihcepat. Kala menyusui timbunan lemak yang terjadi pada waktu hamil diubahmenjadi energi. Sebaliknya, timbunan lemak ini sulit disingkirkan jika ibutidak menyusui.
5. UKURAN PAYUDARA TENTUKAN BANYAKNYA ASI
Salah. Banyak tidaknya ASI tidak ditentukan oleh besar kecilnya payudara, tapi tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Payudaraberukuran besar kanan bergizi yang cukup dan seimbang.Bahkan menyusui bisa memberi perlindungan terhadap zat kimia beracunter tentu. Pada kecelakaan kebocoran reaktor di Chernobyl, didapat fakta bahwa kadar zat radio aktif dalam ASI jauh lebih sedikit daripada dalam tubuh ibu. Para ahli pun berkesimpulan, ada mekanisme tubuh tertentu yang menyaring racun sehingga konsentrasinya dalam ASI sangat rendah.
7. BANYAK BERISTIRAHAT BISA MENAMBAH PRODUKSI ASI
Kurang tepat. Mitosnya saat istirahat produksi ASI akan berjalan lancar.Ini tidak sepenuhnya benar. Yang betul makin sering ASI diberikan, makin banyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakan mengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI pun berkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur. Janganlupa untuk merawat dan memijat payudara agar produksi ASI tetap lancar.
8. TIDUR BAYI LEBIH LELAP JIKA MINUM SUSU FORMULA
Tidak tepat. Memang, bayi-bayi yang diberikan susu formula cenderung tidurlama. Penyebabnya, susu formula umumnya tidak dapat dicerna dengan cepat,sehingga efek rasa kenyangnya lebih lama dan tidurnya pun terkesan lebih lama. Tapi kuantitas tidak menjamin kualitas. Jadi, tidak ada perbedaan kualitas tidur antara bayi peminum ASI dan susu formula.
9. MENYUSUI TANGKAL KEHAMILAN
Tidak sepenuhnya salah. Sebuah riset mengemukakan, menyusui bisa menurunkan kesuburan. Pada ibu yang tidak menyusui, kesuburan biasanya muncul kembali dalam 4-6 minggu pasca persalinan. Pada ibu menyusui, rentangnya bisa lebih lama, karena proses ovulasi terhambat. Saat menyusui produksi hormon prolaktin meningkat. Hormon ini cukup efektif menghambat ovulasi, menstruasi pun menjadi tertunda. Itulah mengapa, kalam enyusui, tubuh tak mampu menghasilkan sel telur matang. Walhasil, sperma yang masuk tidak akan menemukan "pasangan"nya. Kehamilan pun tidak akan terjadi atau disebut KB alami, yang sering diistilahkan LAM (LactationAmenorrhoe Methode). Meskipun efektivitasnya mencapai 98%, menyusui tidak menjamin ibu tidak hamil. Karena persyaratan menyusui sebagai KB alami sangat ketat, di antaranya ASI harus diberikan secara eksklusif. Frekuensi pemberiannya harus diatur, 10 kali dalam satu hari, disamping banyak syarat lain yang harus dipenuhi. Risiko kehamilan tetap besar jika ibu tidak bisa mematuhi syarat-syarat tersebut.








Mitos ASISunting

Mitos tentang menyusui dapat mengurangi rasa percaya diri ibu maupun dukungan yang diterimanya. Berikut mematahkan mitos-mitos mengenai ASI dan menyusui.
Menurut UNICEF/WHO, empat mitos yang paling sering adalah [1]:
  1. Sekali menghentikan menyusui, tidak dapat menyusui lagi. Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara, dengan memberikan teknik relaktasi dan dukungan yang tepat. Keadaan ini kadang-kadang sangat vital dalam kondisi darurat.
  2. Stres menyebabkan ASI kering. Walaupun stres berat atau rasa takut dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, akan tetapi keadaan ini biasanya hanya sementara, sebagaimana reaksi fisiologis lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi dan menimbulkan ikatan yang erat antara ibu dan anak.
  3. Ibu dengan gizi kurang tidak mampu menyusui. Ibu menyusui harus mendapat makanan tambahan agar dapat menyusui dengan baik dan mempunyai kekuatan untuk juga merawat anaknya yang lebih besar. Jika kondisi gizi ibu sangat buruk, pemberian susu formula disertai alat bantu menyusui diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI.
  4. Bayi dengan diare membutuhkan air atau teh. Berhubung ASI mengandung 90% air, maka pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan diare biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan seperti air gula atau teh. Pada kasus diare berat, cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir) mungkin dibutuhkan disamping ASI.
Mitos lainnya
  • ASI harus dibuang dulu sebelum menyusu. Alasannya, ASI yang keluar adalah ASI lama (basi). ASI tak pernah basi! Biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah ASI yang berwarna kekuningan dan kental; penampilannya memang seperti cairan tak segar. Padahal, ASI kekuningan tersebut yang paling baik mutunya. "Kandungan nutriennya paling tinggi dan memang diperolehnya pada tetesan ASI paling awal," jelas Eric Gultom. Warna dan penampilan ASI putih keruh serta encer sering pula diasumsikan sebagai ASI kualitas jelek. Hal ini sama sekali tak benar! "Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrien yang terkandung di dalamnya," jelasnya lagi. Perlu diingat, tak ada ibu yang mempunyai ASI seputih dan seindah penampilan susu formula. Namun begitu, kualitas ASI tak dapat ditandingi oleh susu formula manapun[2].
  • Usai melahirkan, ibu harus makan ayam arak agar tubuhnya hangat dan ASI-nya banyak atau minum jamu-jamuan untuk kesegaran ibu. Hal ini justru berbahaya karena sering berpengaruh terhadap kandungan nutrien ASI dan menyebabkan bayi kuning. Kandungan dalam ayam arak -mungkin araknya- dan jamu-jamuan, menurut observasi dokter dan para bidan, seringkali berkaitan dengan timbulnya kuning pada bayi, suatu keadaan yang secara medis disebut ikterus atau hiperbilirubinemia. "Bila kadar kuningnya tinggi, dapat membahayakan bayi karena, bahan kuning ini bukan hanya akan melekat di mata maupun kulit sehingga jadi kuning, tapi juga di sel-sel otak," terang Eric[2].
  • Bayi harus diberi pisang atau nasi kepal/ulek agar tak kelaparan. Salah dan berbahaya! Sistem pencernaannya belum sanggup mencerna atau menghancurkan makanan tersebut. Dengan demikian, makanan tersebut akan mengendap di lambung dan menyumbat saluran pencernaan, sehingga akhirnya bayi jadi muntah. Itulah mengapa, sebelum usia 6 bulan, bayi belum boleh diberikan makanan tambahan. Jadi, Bu-Pak, tak usah takut si kecil akan kelaparan. Toh, di usia tersebut, makanannya memang cuma ASI dan ia pun boleh menyusu ASI sepuasnya kapanpun ia menginginkannya[2].
  • Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk. Salah! Susu yang sangat kental juga tak dapat dicerna dan menyebabkan endapan susu di lambung sehingga bayi jadi muntah[2].
  • Bayi boleh diberi air tajin sebagai pengganti susu/pelarut susu. Air tajin tak dapat menggantikan susu karena kandungan nutriennya kurang; juga, tak perlu dipakai sebagai pelarut bila pengenceran susu dengan air matang sudah sesuai petunjuk pelarutan yang diberikan pada setiap kemasan susu kaleng[2].
  • Susu kaleng perlu dicampur-campur (berbagai merek dagang) agar keunggulan masing-masing susu dapat dikonsumsi sekaligus oleh bayi. Jangan termakan iklan, dong! Semua keunggulan yang diiklankan tersebut tak ada yang dapat menyaingi keunggulan ASI[2].
  • Susu formula lebih mencegah bayi kurang gizi dibandingkan ASI. Kekurangan gizi pada bayi bukan karena tidak minum susu formula, akan tetapi tidak diberikan ASI dan makanan pendamping secara benar. Akibat pemberian ASI dan pemberian makanan pendamping ASI yang salah, maka sekitar 6,7 balita atau 27,3 persen dari seluruh balita di Indonesia menderita kurang gizi. Sebanyak 1,5 juta di antaranya menderita gizi buruk. Dengan ASI ekslusif selama 6 bulan dan makanan pendamping yang tepat, bayi tidak saja tumbuh sehat dan cerdas tetapi juga mengalami pertumbuhan emosi dan intelektual yang prima. Selain itu, ASI juga meningkatkan emosi antara bayi dan ibu menjadi lebih erat. Hal itu disebabkan selama proses pemberian ASI terjadi kontak fisik karena bayi berada dalam pelukan ibunya[3].
  • Jika bayi banyak disusui, bayi tidak mendapatkan cukup susu. Karena ASI begitu mudah dicerna, bayi yang umumnya minum ASI lebih mudah lapar dibanding bayi yang minum susu formula. Sebaiknya bayi baru lahir disusui setiap dua sampai tiga jam. [4].
  • Istirahat memberi ASI membantu menjamin lebih banyak susu. Lebih banyak ASI diberikan, lebih banyak pula ASI dihasilkan. Mengistirahkan jadwal menyusui sebenarnya dapat menurunkan suplai ASI. Satu cara menjamin agar ASI tetap banyak adalah tetap memberikan ASI secara teratur. ASI sebaiknya diberikan sedikitnya 9 sampai 10 kali per hari untuk menjamin produksi ASI[4].
  • Susu formula membuat bayi tidur lebih baik. Penelitian menujukan bahwa bayi yang diberikan susu formula tidak tidur lebih baik meskipun bayi mungkin tidur lebih lama. Hal ini disebabkan botol susu tidak dapat dicerna dengan cepat, hal ini memungkinkan jangkauan lebih panjang diantara menyusui sehingga bayi tidur lebih lama[4].
  • Bayi sebaiknya diberi ASI melalui botol karena bayi tidak menjadi bingung dan berhenti menyusui. Bayi menghisap susu pada puting tetapi menyusui pada payudara. Perbedaan antara dua aksi ini akan membingungkan bayi. Jika anda pikir perlu menambahkan pemberian ASI (terutama jika anda memiliki rencana kembali bekerja) anda sebaiknya mengenalkan btol pada bayi antara umur dua sampai enam bulan. Gunakan botol untuk satu atau dua kali menyusui per hari. Bayi akan belajar menyesuaikan pada botol tanpa kehilangan kemampuan menyusui pada payudara. Gunakan ASI ketika mencoba botol dan peluk bayi erat ke tubuh anda untuk mengemongnya[4].
  • Menyusui merubah bentuk dan ukuran payudara atau kurang sensitif. Selagi hamil ada sedikit perubahan tampilan dan rasa payudara tetapi menyusuuui tidak menyebabkan perubahan apapun. Kenyataanya, menyusui dapat melindungi payudara. Penelitian menujukan wanita menyusui memiliki resiko lebih kecil terkena payudara dalam hidupnya[4].
  • Jangan pernah membangunkan bayi untuk minum ASI. Sebagian besar waktu bayi akan membuat anda terjaga kira-kira dua setengah sampai tiga jam. Dalam beberapa contoh bayi mneyusui selama dua atau tiga jam kemudian tidur lebih lama dari biasanya. Jika bayi terbiasa tidur saat waktu menyusui, bangunkan bayi ketika waktunya makan. Ini penting bagi bayi untuk menyusui sesuai jadwal dan begitu juga anda untuk menjaga suplai ASI yang baik[4].

Mitos ASI Paling Menyebalkan
Pertama: Jangan makan makanan/minuman panas, nanti lidah bayi jadi putih

Aduh bude-bulik tercintah, putihnya kan karena ASI. Lagian apa hubungannya panas makanan ama suhu ASI? Emangnya suhu makanan ga disesuaikan dulu ama badan kita? Heran deh.

Tapi gara-gara aku sedang berada di antara bude-bulik tercintah, aku terpaksa makan bakso dalam kondisi sudah dingin. Kebayang kan rasanya, udah berlemak eneg ga enak. Selama cuti melahirkan, aku berada di kota yang terkenal dengan baksonya. Dan ironisnya, bakso itu harus kunikmati dalam kondisi dingin. Sebaaaaalll. Untung dah balik Jakarta.


Kedua: Jangan makan cabe, nanti keluar biji cabe waktu bayi pup

Wah bagus dong. Ambil aja pupnya, sebarin ke tanah. Kali-kali bisa tumbuh jadi pohon cabe. Kan lumayan buat persediaan waktu harga cabe membubung tinggi. Udah komplit ama pup-uknya pula ^_^ Kalo perlu, kita makan semua versi cabe. Jadi ada persediaan cabe merah besar, cabe keriting, sampe cabe rawit.

*jawaban kurangajar yang mohon jangan ditiru ya. cukup aku aja yang dipelototin bulik-bulik tercintah*

Pup bayi ASI Eksklusif emang bisa
berbiji-biji (seeded). Dan itu bukan berarti biji cabe. Kalo emang bener itu biji cabe, kenapa aku masih boleh makan terong dan tomat? Kan terong+tomat juga ada bijinya. Kalo dari hasil baca-baca, makan makanan pedas bisa membuat pup bayi berbuih. Pup Ankaa kadang berbuih, dan menurut DSA-nya itu bisa juga karena posisi latch on yang kurang tepat atau kurang disendawakan.