Senin, 20 Februari 2012

Senyum Indahku

saat mentari pagi telah tiba dia menyapaku dalam lelapnya tidurku
tersadar aku ku buka dua bola mataku menatap sinar mantari yang terik
aku terseyum bahagia dan mengucap syukur pada Yang Kuasa
atas penyertaanNya semalam hingga pagi ini aku masih bisa menikmati indahnya dunia

sunggup agung berkatMu ya Tuhan pada hari tanpa pertolonganMu 
aku tak akan sanggup menatap mentari di pagi indah ini 
meskipun hari kemarin begitu banyak hal yang hadir namun tak ku inginkan
namun hari ini aku merasakan hangat belain kasihMu ya Tuhan

aku menyadari hamba ini berlumurkan dengan dosa 
sungguh tak layak diriku menyebut NamaMu ya Tuhan
namun satu hal yang aku yakini Tuhan Maha Kuasa, Maha Agung, Maha murah,penuh kasih,lemah lembut,,,

Engkau rangkul aku di saat aku bersedih, Engkaulah penghibur sejatiku
Engkau dekap aku di saat aku lagi menangis, Engkaulah perisaiku
Engkau melindungiku dari badai, Engkaulah perlindunganku
Engkau menghapuskan dosaku hitam penuh noda Engkau jadikan putih seputih salju

syukur  ku panjatkan KehadiratMu di setiap detak jantungku
hingga nadi ini tak lagi berdenyut,,, the end.


              keken

Jeritan Batin



Biarlah malam gelap datang membayagiku
namun dalam sepi aku terus menjaga nafas jiwaku walaupun suram
diujung kelam malam aku masih sering mengenangmu
hingga aku kembali nengenang akan hari-hari indah yang telah kita lalui
disaat  jiwaku lagi penat kuingin merasakan hangat belaian tanganmu
kuingin sandarkan raga ini dalam dekapanmu
meski semua hanyalah bayang-bayang yang dalam dalam sepiku
ruas hati telah patah…
hasratku dan harapanku telah jauh pergi meninggalkanku…
dan itu tak akan pernah kembali
semua melengkapi kisah hidup dalam deritaku
dibawah lubuk hatiku yang paling dalam aku akan tegar…
kurangkum sebaris do’a untuk menjadi kekuatanku 
agar dalam jiwa tak akan mati jua
disini aku diam terpaku…
keken
disini anganku membisu…
disini jiwaku merana dalam pilu…
namun dibalik hati…
nafas jiwaku tak akan kubiarkan mati dan beku…
biarlah hari-hari sepi kulalui tanpa dirimu
aku akan terus merindukanmu walau kutahu rinduku 
tak akan pernah terobati lagi
semua kulakukan karna aku belum sanggup melepaskanmu
aku merelakan cinta dalam hati ini terkubur bersama jasatmu
hingga tiada satu wanitapun yang akan memilikinya