Selasa, 21 Februari 2012

pupus sudah harapanku

Dinda setelah aku menerima kabar kepergianmu rasanya hatiku tak percaya
tiga bulan lamanya kamu mendekap di ISU doaku terus bersamamu
kelak nanti kamu akan sembuh kembali menjalani hari-hari indah bersama

tapi apalah dayaku bukan kehendak kita yang jadi tapi
melainkan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa 
dia yang Maha mengatur kehidupan kita

Dinda hanya doa yang dapat aku panjatkan semoga Tuhan menerimamu di sisinya
biarlah derita ini aku tanggung sendiri tak ingin siapapun yang tahu luka dan deritaku
ku pasrahkan hidupku ini biarlah senyum itu jauh dari wajahku

Dinda hanya kenangan indah yang mampu kuurai kan menjadi penghibur hati 
dikalah senja telah tiba membayangi kisah perjalanan hidupku di dunia ini
air mataku mentes di pipiku mengenang akan nasib dirimu

Dinda di wajah indahmu tak pernah sekalipun ku lihat sedikit kemarahan
yang ada hanyalah senyum indah dan tawa menghiasi wajah cantikmu
itu semua membuatku sungguh bahagia bersamamu

tapi sekarang dirimu tak lagi di sini engkau telah pergi untuk selamanya
goresan ini akan menjadi saksi kisah cinta kita berdua biarlah ku simpan 
kan ku jadikan bantal di saat mentari telah terbenam, dan malam menutup hariku.

Dinda dirimu akan aku kenang sampai mata ini tertutup, 
dan tak lagi melihat sejuk mentari pagi di saat itulah
aku akan datang menemuimu

Dinda percayalah cinta ini hanya untukmu











copyright keken

Tidak ada komentar: