Sabtu, 11 Agustus 2012

Penyimpangan Penglihatan dan Tekhnik Koreksi




A.        HIPERMETROPIA
Mata yang mempunyai titik jauh/punktum remotum terhingga akan memberi bayangan benda secara tajam pada selaput retina, dikatakan mata emetropia. Sedangkan mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga, mata demikian disebut mata ametropia.
Mata emetropia mempunyai punktum proksimum sekitar 25 cm disebut mata normal sedangkan mata emetropia yang mempunyai punktumproksimum lebih dari 25 cm disebut mata presbiopia.

Mata ametropia mempunyai 2 buah bentuk :
a. Miopia (Penglihatan Dekat)
b. Hipermetrop (Penglihatan Jauh)
Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu besar dikatakan hipermetropia. Hipermetropia adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya dapat melihat dari jarak jauh dengan lebih baik daripada dari jarak dekat. Disebut pula dengan mata plus, rabun dekat, dan hiperopia. Hipermetropia umumnya muncul karena bertambahnya usia seseorang, biasanya di atas 40 tahun. Mata plus merupakan kelainan yang berasal dari luar (bukan bawaan) sehingga pengobatan dengan obat tetes mata keben dapat menyembuhkannya secara total. Sama halnya dengan mata minus, mata plus ringan juga dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Sementara itu, untuk plus tinggi diperlukan operasi refraktif.

Kalau diperhatikan bola mata hypermetropia maka akan terlihat bola mata yg agak gepeng dari normal. Mata yang demikian itu tanpa akomodasi bayangan tak terhingga akan terletak di belakang retina, tetapi kadang kala dengan akomodasi akan terlihat benda yang jauh tak terhingga secara tajam bahkan dapat melihat benda-benda berada dekat di depan mata.
Baik miopia maupun hipermetropia kelainnya terletak pada poros yang disebut ametropia poros.
Atau ada pula yang menyebutnya hiperopia, adalah kondisi di mana sinar - sinar sejajar yang masuk ke bolamata, dengan tanpa pengaruh akomodasi, titik fokusnya jatuh di belakang retina.
Hipermetropia, sering dikaitkan dengan presbyopia yang umumnya dialami oleh seseorang yang telah berusia sekitar 40 tahun, karena di antara keduanya mempunyai kemiripan gejala/ keluhan, dan kebanyakan pemakai lensa koreksi hipermetropia juga sekaligus telah mengalami presbyopia. Namun, sebenarnya hipermetropia juga dapat terjadi pada usia muda, bahkan anak - anak kebanyakan lahir dalam keadaan hipermetropia (umumnya sembuh pada usia sekitar 12 tahun). Hanya saja, pada usia muda kemampuan akomodasi mata masih sangat baik untuk secara otomatis mengkoreksi keadaan hipermetropia tersebut.

Tidak ada komentar: