Jumat, 13 April 2012

PENDIDIKAN SEKS, GAGAL CEGAH KEHAMILAN REMAJA



Dimasa puberitas, seorang remaja dirasa perlu untuk mendapatkan informasi seks. Dengan demikian, mereka(remaja, red) dapat menjaga diri terhadap risiko hubungan seks pranikah, seperti kehamilan yang tak dikehendaki, pengguguran kandungan, putus sekolah dan penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.

Saat ini, di Indonesia jumlah remajanya sekitar 40 juta. Dan dengan jumlah yang sedemikian besarnya, maka peluang akan terjadinya hubungan pranikah semakin besar pula. Bahkan dari informasi yang dihimpun redaksi Segi Tiga, sekitar 25-40 persen kaum remaja yang masih sekolah di beberapa daerah pernah melakukan hubungan seksual. Belum tentu angka ini benar, namun paling tidak dapat dijadikan gambaran bahwa sebagian dari kaum remaja kita sudah mengenal hubungan seks. Setelah diadakan pengamatan, ternyata penyebab itu semua berawal dari kurangnya pemahaman dan informasi remaja akan arti dari seksualitas itu sendiri.

Penyimpangan seks juga disebabkan oleh gejolak emosional, sebagai penyertaan percepatan perkembangan fisik, sering terjadi begitu ekstrem sehingga menyulitkan remaja sendiri maupun lingkungannya. Konflik dengan orangtua dan keluarga pada umumnya akan berkembang, yang sering ditandai pada satu sisi oleh kebutuhan yang kuat untuk mandiri (otonom). Sedangkan pada sisi lain dalam kenyataannya ketergantungan baik moril maupun materiil masih sangat besar pada orangtua dan keluarga.

Pertumbuhan fisik yang spesifik terjadi adalah pematangan bentuk dan fungsi kelamin pada masa remaja. Pertumbuhan seks ini membawa konsekuensi psikologi yang juga cukup rumit dihadapi remaja, karena bersamaan dengan itu remaja pun menyadari akan munculnya kebutuhan fisik baru, yaitu dorongan seksual dan kebutuhan akan pemuasannya baik secara erotik maupun hubungan seksual.

Pertumbuhan fisik remaja akan membuat remaja kelihatan mengarah pada bentuk tubuh dewasa, yang antara lain ditandai oleh tinggi badan yang bertambah, lebar punggung dan pinggul yang juga bertambah, dan panjang serta besarnya organ panca indera serta fungsinya yang semakin sempurna. Kecuali itu ciri-ciri seks sekunder pun tumbuh pula, yang pada laki-laki antara lain terdiri dari tumbuhnya buah jakun, bulu-bulu di area tubuh tertentu, pori-pori kulit membesar dan warna kulit pun menjadi agak kelam. Sementara pada perempuan, kecuali tumbuh bulu-bulu pada area tubuh tertentu, juga buah dada serta pinggul pun membulat dan membesar.

Dengan pematangan fungsi seksual, yaitu menstruasi pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja laki-laki, maka kelenjar seks pun memproduksi hormon yang mempengaruhi munculnya dorongan akan kebutuhan seksual.(nuansa, berbagai sumber)

1 komentar:

armouris mengatakan...

terjumpa info ni, juga pasal cegah kehamilan… sharing is caring :) - Alat Cegah Kehamilan Makin Canggih